tag:blogger.com,1999:blog-91061776604038853052024-03-13T22:03:50.553+07:00NGANGSU KAWRUHBlog Ngangsu Kawruh meruapakan media pembejaran dengan menampilkan materi pembelajaran, perangkat, dan soal online.www.dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/00448271892576159755noreply@blogger.comBlogger296125tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-70660725449472733642024-01-31T20:35:00.003+07:002024-01-31T20:35:53.199+07:00Drama Remaja "Melodi Kenakalan"<div>Judul: "Melodi Kenakalan"</div><div><br /></div><div>Pendahuluan:</div><div>Pertunjukan dimulai dengan panggung sekolah yang ramai, di mana sekelompok remaja, termasuk tokoh utama, Alex (17 tahun), berkumpul. Mereka terlibat dalam aktivitas yang dapat mencerminkan kenakalan remaja dan pergaulan bebas.</div><div><br /></div><div>Bagian 1: Lintasan yang Tersesat</div><div>(Scene: Ruang kelas kosong di sekolah)</div><div><br /></div><div>Alex: (mengajak teman-temannya) Bagaimana kalau kita melewatkan kelas hari ini? Ada tempat baru yang ingin kucoba.</div><div><br /></div><div>Bella (18 tahun): (mengejek) Kau memang selalu ingin mencari masalah, Alex.</div><div><br /></div><div>Dino (16 tahun): (sok keren) Biarkan dia, Bella. Kita butuh kesenangan.</div><div><br /></div><div>Mereka berangkat dan memasuki dunia luar yang tidak terkendali.</div><div><br /></div><div>Bagian 2: Pergaulan Bebas</div><div>(Scene: Kafe malam yang gelap)</div><div><br /></div><div>Alex: (mengajak minum) Mari, nikmati kebebasan ini!</div><div><br /></div><div>Sasha (17 tahun): (memandang ragu) Tapi kita masih di bawah umur, Alex.</div><div><br /></div><div>Alex: (mengabaikan) Umur hanyalah angka. Mari nikmati malam ini tanpa batasan.</div><div><br /></div><div>Mereka terlibat dalam pergaulan bebas, mengejar sensasi tanpa memikirkan konsekuensinya.</div><div><br /></div><div>Bagian 3: Konfrontasi dengan Realitas</div><div>(Scene: Tengah malam di jalanan sepi)</div><div><br /></div><div>Alex: (mulai menyadari) Mungkin ini bukan pilihan yang tepat.</div><div><br /></div><div>Bella: (mengkritik) Alex, kita semua terjerumus karena obsesimu.</div><div><br /></div><div>Dino: (menyesal) Kita telah melepaskan kendali.</div><div><br /></div><div>Mereka dihadapkan pada konsekuensi nyata ketika polisi datang dan menyadarkan mereka tentang bahaya kenakalan dan pergaulan bebas.</div><div><br /></div><div>Bagian 4: Mencari Pemulihan</div><div>(Scene: Kantor Kepala Sekolah)</div><div><br /></div><div>Kepala Sekolah: (serius) Saya tahu kalian masih remaja, tetapi tindakan kalian memiliki konsekuensi serius. Kita harus bekerja sama mencari solusi.</div><div><br /></div><div>Alex: (merenung) Saya tidak menyadari betapa berbahayanya itu.</div><div><br /></div><div>Mereka bersama-sama menghadapi konsekuensi tindakan mereka dan mencari jalan keluar dari lingkaran kenakalan remaja.</div><div><br /></div><div>Epilog: Pelajaran Berharga</div><div>(Scene: Ruang Kelas)</div><div><br /></div><div>Alex: (mengakui kesalahan) Kita harus belajar dari kesalahan kita. Kebebasan bukan berarti tanpa tanggung jawab.</div><div><br /></div><div>Pertunjukan berakhir dengan pesan moral tentang bahaya kenakalan remaja dan pergaulan bebas, serta perlunya kesadaran akan tanggung jawab dalam menjalani kehidupan remaja.</div><div><br /></div><div>Drama ini bertujuan untuk memberikan pandangan realistis tentang kenakalan remaja dan pergaulan bebas, sambil mengingatkan penonton akan pentingnya tanggung jawab dan kesadaran diri.</div>dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/17692799745382435055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-20486064671591330762024-01-16T12:44:00.006+07:002024-01-16T12:58:21.441+07:00Contoh Studi Kasus PPG 2024<p align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Menerapakan
Keterampilan Membaca Berbahasa Jawa Dengan Menerapan Metode Problem Based
Learning (PBL) Pada Materi Cerita Rakyat melalui Pendekatan Saintifik Di SMP
Nurul Islami Semarang</span></b><b><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-fareast-language: ZH-CN;"><o:p></o:p></span></b></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-fareast-language: ZH-CN;"><o:p> </o:p></span></b></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -0.25in; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if !supportLists]--><b><span lang="ZH-CN" style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: ZH-CN; mso-font-kerning: 0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="ZH-CN" style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: ZH-CN; mso-font-kerning: 0pt;">Deskripsi studi kasus </span></b><b><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: ZH-CN; mso-font-kerning: 0pt;"><o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ZH-CN" style="color: black; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-language: ZH-CN; mso-font-kerning: 0pt;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 301.5pt; text-align: justify; text-indent: 46.2pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: ZH-CN; mso-font-kerning: 0pt;">SMP Nurul Islami Semarang menyadari pentingnya
melestarikan dan memahami warisan budaya lokal, terutama dalam konteks cerita
rakyat Jawa. Namun, tantangan muncul karena siswa kurang tertarik atau
kesulitan memahami nilai-nilai dalam cerita rakyat. Oleh karena itu, diperlukan
pendekatan pembelajaran yang inovatif dan menarik, seperti metode Problem Based
Learning (PBL) dengan pendekatan saintifik.</span><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: ZH-CN; mso-font-kerning: 0pt;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: ZH-CN; mso-font-kerning: 0pt;">Problem Based Learning (PBL) itu sendiri merupakan pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada pemecahan masalah. Metode ini menekankan pada
penggunaan situasi atau masalah dunia nyata sebagai titik awal untuk merangsang
pembelajaran siswa. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 301.5pt; text-align: justify; text-indent: 46.2pt; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: ZH-CN; mso-font-kerning: 0pt;">Dengan berbagai permasalahan yang ada pada
pembelajaran Bahasa Jawa terutama dalam materi cerita rakyat. Diperlukan metode
dan model yang tepat untuk menguraian permasalahan tersebut, baik dari segi
inovasi atau media. Hal itu sangat penting karena peserta didik perlu
penggambaran yang nyata dengan kondisi sekarang ini, sehingga cerita rakyat
bisa benar-benar dipahami siswa.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -0.25in; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if !supportLists]--><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Analisis situasi </span><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: ZH-CN; mso-font-kerning: 0pt;"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 41.7pt; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Selama proses perancangan
pembelajaran materi membaca cerita rakyat, beberapa tantangan muncul. Misalnya,
peserta didik mengeluh ketika diminta untuk membaca teks bahasa Jawa. Untuk
mengatasi ini, perlu dilakukan evaluasi terhadap pemilihan teks cerita rakyat.
Memastikan bahwa teks yang dipilih relevan, menarik, dan sesuai dengan tingkat
pemahaman siswa adalah langkah yang penting. Selain itu, mempertimbangkan
pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik. Selama evaluasi, fokus
peserta didik terhadap perubahan yang diimplementasikan dalam desain
pembelajaran. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 41.7pt; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Peran guru dalam merancang
dan melakukan evaluasi materi membaca cerita rakyat Jawa melibatkan serangkaian
pembelajaran yang efektif dan bermakna. Pertama, guru berperan dalam memilih
cerita rakyat Jawa sesuai dengan tingkat pemahaman dan minat siswa. Pemilihan
teks harus mempertimbangkan keseimbangan antara kompleksitas bahasa Jawa dengan
kemampuan membaca siswa. Selanjutnya, dalam merancang pendekatan pembelajaran,
guru perlu menciptakan strategi yang menarik.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 41.7pt; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Evaluasi pembelajaran, guru
merancang instrumen penilaian yang mencakup pemahaman siswa terhadap isi bacaan.
Guru juga dapat menerapkan teknik evaluasi formatif, seperti kuis, untuk melihat
tingkat kemampuan peserta didik. Peran Kepala Sekolah, peran Kurikulum, guru
dan siswa menjadi faktor keberhasilan dalam merencanakan proses pembelajaran.<o:p></o:p></span></p><table cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody><tr>
<td bgcolor="white" height="48" style="background: white; border: 0.75pt solid white; vertical-align: top;" width="83"><!--[endif]--><!--[if !mso]--><span style="left: 0pt; mso-ignore: vglayout; position: absolute; z-index: 251656704;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 100%;">
<tbody><tr>
<td><!--[endif]-->
<div class="shape" style="padding: 4.35pt 7.95pt;" v:shape="_x0000_s1026">
<p class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US;">1<o:p></o:p></span></p>
</div>
<!--[if !mso]--></td>
</tr>
</tbody></table>
</span><!--[endif]--><!--[if !mso & !vml]--> <!--[endif]--><!--[if !vml]--></td>
</tr>
</tbody></table><p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 41.7pt; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if gte vml 1]><v:rect id="_x0000_s1026" style='position:absolute;
left:0;text-align:left;margin-left:412.5pt;margin-top:71.65pt;width:57.75pt;
height:31.5pt;text-indent:0;z-index:251656704' strokecolor="white"/><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="height: 48px; left: 0px; margin-left: 549px; margin-top: 94px; mso-ignore: vglayout; position: absolute; width: 83px; z-index: 251656704;">
</span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Adapun tantangan dan habatan yang dihadapi
dalam merencanakan proses pembelajaran, guru harus lebih selektif untuk memilih
materi yang sesui dengan kondisi lingkungan peserta didik. Siswa harus
diarahkan kedalam pembelajaran yang nyata, disesuikan dengan kearifan lokal
yang ada. Dalam proses evalusi pembelajaran tidak semua peserta didik akan
faham akan cerita rakyat yang ada
disekeliling mereka. Bahkan mereka jauh lebih terbiasa cerita dari luar, yang belum tentu sesui dengan budaya kita.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 41.7pt; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></p><p class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -0.25in; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if !supportLists]--><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">B.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Alternatif solusi </span><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: ZH-CN; mso-font-kerning: 0pt;"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 41.7pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dalam menghadapi tantangan merancang pembelajaran
dan melakukan evaluasi pembelajaran dalam materi membaca cerita rakyat berbahasa
Jawa, langkah-langkah konkret harus diambil untuk memastikan efektivitas proses
pembelajaran. Pertama, guru perlu melakukan analisis mendalam terhadap peserta
didik, memahami kebutuhan dan minat mereka terkait cerita rakyat Jawa. Dengan
pemahaman ini, guru dapat menetapkan tujuan pembelajaran yang spesifik, seperti
pemahaman nilai-nilai budaya dalam cerita tersebut.</span><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 41.7pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Setelah menetapkan tujuan, langkah berikutnya
adalah merancang pembelajaran dengan cermat. Guru harus memilih cerita rakyat
yang sesuai dengan tingkat kesulitan peserta didik dan memilih sumber belajar
yang mendukung pemahaman cerita. Strategi pembelajaran yang kreatif dan beragam,
seperti diskusi, dan proyek kreatif, perlu diterapkan agar peserta didik dapat
aktif terlibat dan membangun pemahaman mereka.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 41.7pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Selama implementasi pembelajaran, guru harus
merencanakan kegiatan pembelajaran yang membangun pemahaman secara bertahap dan
memberikan umpan balik secara teratur. Evaluasi formatif selama proses
pembelajaran menjadi kunci untuk memahami perkembangan peserta didik dan
menyempurnakan strategi pembelajaran. Evaluasi sumatif pada akhir pembelajaran
melibatkan penggunaan instrumen evaluasi yang mencakup pemahaman cerita,
nilai-nilai budaya, dan kemampuan berbahasa Jawa.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 41.7pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Setelah evaluasi, guru dan peserta didik perlu
merefleksikan pengalaman pembelajaran. Identifikasi keberhasilan dan tantangan
yang dihadapi, dan gunakan refleksi tersebut sebagai dasar untuk perbaikan
lebih lanjut dalam proses pembelajaran. Perbaikan ini dapat melibatkan penyesuaian
rencana pembelajaran, mempertahankan elemen-elemen yang efektif, dan
memperbaiki aspek yang memerlukan perhatian lebih lanjut. Dengan demikian,
melalui serangkaian langkah nyata ini, guru dapat mengatasi tantangan merancang
pembelajaran dan memastikan evaluasi yang holistik dalam materi membaca cerita
rakyat berbahasa Jawa.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></p><p class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -0.25in; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if !supportLists]--><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">C.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Evaluasi </span><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: ZH-CN; mso-font-kerning: 0pt;"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 32.7pt; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dampak dari
langkah-langkah evaluasi ini terlihat dalam peningkatan pemahaman peserta didik
terhadap materi cerita rakyat Jawa dan pengenalan mereka terhadap nilai-nilai
budaya yang terkandung dalam cerita tersebut. Selain itu, adanya evaluasi
formatif dan sumatif menciptakan siklus pembelajaran yang dinamis, di mana guru
dapat terus memperbaiki pendekatan mereka berdasarkan hasil evaluasi dan
refleksi. Ini berdampak positif pada pengalaman belajar peserta didik, membantu
mereka merasa lebih terlibat dan terkoneksi dengan materi pembelajaran.</span><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></p><table cellpadding="0" cellspacing="0">
<tbody><tr>
<td bgcolor="white" height="48" style="background: white; border: 0.75pt solid white; vertical-align: top;" width="45"><!--[endif]--><!--[if !mso]--><span style="mso-ignore: vglayout; position: absolute; z-index: 251658752;"><br /></span><!--[endif]--><!--[if !vml]--></td>
</tr>
</tbody></table><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 301.5pt; text-align: justify; text-indent: 46.2pt; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: ZH-CN; mso-font-kerning: 0pt;"><!--[endif]--><span lang="ZH-CN" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;">Secara keseluruhan, langkah-langkah evaluasi dalam pembelajaran cerita
rakyat berbahasa Jawa tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih baik terkait
kemajuan peserta didik, tetapi juga menciptakan lingkungan pembelajaran yang
mendukung, inklusif, dan berfokus pada pengembangan pemahaman budaya serta
keterampilan membaca.</span></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;">DAFTAR PUSTAKA </span><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;"><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt;"> </span></p><p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 40.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level4 lfo1; text-align: justify; text-indent: -0.25in; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if !supportLists]--><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Depdiknas. (2006). Kurikulum 2006: Standar
Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Jawa. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: 40.5pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 40.5pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level4 lfo1; text-align: justify; text-indent: -0.25in; text-justify: inter-ideograph;"><!--[if !supportLists]--><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variant-position: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span lang="ZH-CN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Sudijono, A. (2015). Pengantar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.</span></p><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0in 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -24px;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-indent: 46.2pt;">3. Suyanto, T., S. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi
Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group</span></p><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0in 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -24px;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-indent: 46.2pt;"><br /></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0in 40.5pt; text-indent: 61.6px;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1ipC_LODQNyhcNrKCyjZrQk3zixngvi_J/view?usp=sharing">https://drive.google.com/file/d/1ipC_LODQNyhcNrKCyjZrQk3zixngvi_J/view?usp=sharing</a></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0in 40.5pt; text-indent: 61.6px;"><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br /></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0in 40.5pt; text-indent: 61.6px;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgicf7WQljesteovKyViTDje6okmTw1Y17sK7wys3AouE0N24d9fwr5DRBnnGkt77y35XGbIrctriL3Uu8L8x02O63Dodk9D-8fpFsvhwMd1xD6_xxtiR_wOydpGBFEa-Vem66qmwwlZW4tp_LW67RjAD35wEz0G-rc2fRsZlNx4v_oJndwDVEQkkud8HgA/s3456/Corporate%20Banner.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1820" data-original-width="3456" height="169" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgicf7WQljesteovKyViTDje6okmTw1Y17sK7wys3AouE0N24d9fwr5DRBnnGkt77y35XGbIrctriL3Uu8L8x02O63Dodk9D-8fpFsvhwMd1xD6_xxtiR_wOydpGBFEa-Vem66qmwwlZW4tp_LW67RjAD35wEz0G-rc2fRsZlNx4v_oJndwDVEQkkud8HgA/s320/Corporate%20Banner.png" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><span style="font-family: Times New Roman, serif;"><br /></span><p></p><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0in 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -24px;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-indent: 46.2pt;"><br /></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0in 40.5pt; text-align: justify; text-indent: -24px;"><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-indent: 46.2pt;"><br /></span></p><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 21.3pt; mso-add-space: auto; tab-stops: 301.5pt; text-align: justify; text-indent: 46.2pt; text-justify: inter-ideograph;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: ZH-CN; mso-font-kerning: 0pt;"><span lang="ZH-CN" style="font-size: 12pt; line-height: 107%;"><br /></span></span></p>dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/17692799745382435055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-23076667137464022862023-08-09T08:24:00.001+07:002023-08-09T08:24:11.955+07:00Taman Bunga Celosia Bandungan<div style="text-align: justify;"><span style="color: #2a2a2a; font-family: Roboto, sans-serif;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJjsmOUApPgUzFn7ySZbp2bzmorQ_Inc6hSwugwpRbn9ttQi4nnoPMFi97o05E_rZTUxOGTGxosDCOAvQdCGj5xw4POPQjRhJpr8n3ywtZbxy15AaJk-f8eR4BNALTDVn7y7XMUSQ36nmkOBg7JuklqH_-GkClpMY4UYVKtdWK95UrXBVPDqqq2PAJMgS1/s1366/taman-bunga-cover.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1366" height="187" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJjsmOUApPgUzFn7ySZbp2bzmorQ_Inc6hSwugwpRbn9ttQi4nnoPMFi97o05E_rZTUxOGTGxosDCOAvQdCGj5xw4POPQjRhJpr8n3ywtZbxy15AaJk-f8eR4BNALTDVn7y7XMUSQ36nmkOBg7JuklqH_-GkClpMY4UYVKtdWK95UrXBVPDqqq2PAJMgS1/s320/taman-bunga-cover.jpg" width="320" /></a></div><br /><span style="background-color: white; font-size: 14px;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #2a2a2a; font-family: verdana;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;">Di Kabupaten Semarang, terdapat sebuah tempat yang begitu memikat hati dengan pesonanya yang tak kalah menakjubkan. Daerah Bandungan, dikenal sebagai surga udara sejuk dan keindahan kebun-kebun bunga yang memukau, menghadirkan daya tarik wisata yang tak terlupakan. Namun, di tengah semua keindahan ini, ada sebuah destinasi yang mampu mencuri perhatian dengan gemerlapnya, Taman Bunga Celosia namanya.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #2a2a2a; font-family: verdana;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;">Terhampar di kaki gunung Ungaran, Taman Bunga Celosia adalah manifestasi nyata dari konsep wisata kekinian yang sedang tren. Lebih dari sekadar panorama taman bunga yang menawan, tempat ini memadukan seni visual dengan hiburan modern. Jangan kaget jika Anda menemukan diri Anda terhanyut dalam pesona warna-warni celosia yang memenuhi area taman. Namun, yang membuatnya lebih istimewa adalah adanya beragam wahana permainan yang mengundang gelak tawa serta spot-spot foto yang menantang kreativitas Anda.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #2a2a2a; font-family: verdana;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;">Tidak hanya mata yang dimanjakan, juga lidah Anda akan dimanjakan oleh ragam wisata kuliner yang siap memanjakan rasa. Setiap sudut taman memancarkan kehidupan, menciptakan pengalaman yang menyatu dengan keindahan alam sekitarnya. Lokasinya yang terletak di Jalan Wisata Candi Gedong Songo Km 0.5, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, menjadikannya sebagai tujuan mudah dijangkau, terutama bagi mereka yang hendak mengunjungi Candi Gedong Songo.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #2a2a2a; font-family: verdana;"><span style="background-color: white; font-size: 14px;">Rute perjalanan ke Kebun Bunga Celosia Bandungan tak hanya sekadar perjalanan, tetapi juga sebuah petualangan yang sejalan dengan jalan menuju ke Candi Gedong Songo. Mengunjungi tempat ini adalah menghadirkan sentuhan magis yang menggabungkan alam, seni, dan hiburan dalam satu paket tak terlupakan. Jadi, jika Anda mencari perpaduan sempurna antara pesona alam dan sensasi kekinian, Taman Bunga Celosia adalah tempat yang tak boleh Anda lewatkan.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><p class="MsoNormal">Daya tarik Taman Bunga Celosia<o:p></o:p></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8O9UuxZpbsUYB0sPTPB71DgB_Yv_0GTEUq6TCeVBEG9gKrMRYT5tCXDNFoSp0ZQSY7EWzfUVouC172KptChBOKxKtOU-JrwK7bFhwd9MXJG2mlCodrBhhUR2cJ-Suz_EWfwAH36Dde3GSsnlkncgsYXw8TdcBe-e4mbhoaz9vit0XkYB_IVa6hOuRw-uZ/s750/celosia.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="750" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8O9UuxZpbsUYB0sPTPB71DgB_Yv_0GTEUq6TCeVBEG9gKrMRYT5tCXDNFoSp0ZQSY7EWzfUVouC172KptChBOKxKtOU-JrwK7bFhwd9MXJG2mlCodrBhhUR2cJ-Suz_EWfwAH36Dde3GSsnlkncgsYXw8TdcBe-e4mbhoaz9vit0XkYB_IVa6hOuRw-uZ/s320/celosia.png" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p class="MsoNormal">Bagi para pengunjung yang memasuki Taman Bunga Celosia,
pengalaman yang ditawarkan melebihi sekadar merasakan keindahan taman bunga
semata. Di sini, kunjungan bukan hanya mengajak mata berkelana, tapi juga
mengajak jiwa dan kreativitas untuk bermain. Udara segar yang berasal dari
ketinggian Gunung Ungaran menyambut setiap langkah, memberikan sensasi yang
menghirup kedamaian.</p><p class="MsoNormal"><o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Dalam suasana yang penuh keajaiban ini, tak heran banyak
pengunjung tiba dengan tujuan lebih dari sekadar menikmati pesona bunga. Mereka
ingin meresapi momen berharga dengan latar alam yang mengagumkan. Sudut-sudut
taman menjadi panggung eksplorasi visual, mengundang setiap pengunjung untuk
berpose seiring angin sejuk yang menerpa.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Begitu banyak pilihan spot menarik yang menghiasi taman ini,
masing-masing menghadirkan suasana yang unik. Jembatan kaca membawa sensasi
melayang di atas keindahan bawahnya, lorong tanpa batas melahirkan ilusi tak
terhingga, taman kaktus memadukan keanggunan tanaman unik, dan rainbow wisteria
menciptakan landasan yang penuh warna-warni. Vertical garden dan tropical
garden memberikan pengalaman seakan berada di dalam khayalan hijau yang nyata.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Tak hanya sebatas keindahan taman, Taman Bunga Celosia
membawa pengalaman tak terlupakan melalui beragam hiburan dan aktivitas. Di
"Little Korea", Anda dapat merasakan sensasi budaya dengan mengenakan
hanbok sebagai aksesori foto yang elegan. Bagi yang mencari sensasi lebih
berenergi, beragam wahana seperti kolam renang, ontang-anting, trampoline,
bom-bom car, mini trail, go kart, hingga taman kelinci siap menghibur dan
menguji adrenalin.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Tidak perlu khawatir tentang fasilitas, karena Taman Bunga
Celosia telah menyediakan segala yang diperlukan. Tolet yang nyaman, tempat
ibadah untuk merenung, dan tempat parkir untuk kenyamanan. Café garden menjadi
tempat sempurna untuk bersantai sambil menikmati hidangan lezat, sementara pertunjukkan
live music menambahkan sentuhan artistik di tengah alam.<o:p></o:p></p>
<p class="MsoNormal">Jika ingin membawa pulang secuil keindahan taman, jangan
lewatkan kesempatan untuk membeli bunga-bunga yang cantik. Setiap elemen di
Taman Bunga Celosia bekerja harmonis untuk menciptakan pengalaman wisata yang
tak terlupakan. Jadi, siapkan diri Anda untuk terpesona oleh pesona taman bunga
yang tak hanya memanjakan mata, tapi juga jiwa dan semangat petualangan Anda.<o:p></o:p></p><br /></div>dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/17692799745382435055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-24570132532298324262023-07-14T16:00:00.001+07:002023-07-14T16:00:00.135+07:00Puntadewa (Yudistira)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYQzDtJ2gOowDsZj4d78aOyoX_kf59EtfAYg18nVc0mtgErBggyKJkgOHcaqG01mmuZQG5wIVIXWXCcvQnb-ica3AO4wGVtHbsWSOW27Q3O2T30tO2Vpoz_l67A-KweXnSovurV0dog4g-Xnv_I6_f8IGZwa7dY6UH0ByWjd60NFaVM2JdogNsKv5jPZAa/s400/puntadewa1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="290" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYQzDtJ2gOowDsZj4d78aOyoX_kf59EtfAYg18nVc0mtgErBggyKJkgOHcaqG01mmuZQG5wIVIXWXCcvQnb-ica3AO4wGVtHbsWSOW27Q3O2T30tO2Vpoz_l67A-KweXnSovurV0dog4g-Xnv_I6_f8IGZwa7dY6UH0ByWjd60NFaVM2JdogNsKv5jPZAa/s320/puntadewa1.jpg" width="232" /></a></div><br /><div style="background-color: white; color: #575757; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;"><br /></div><div style="background-color: white; color: #575757; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; text-align: justify;">Nama lain Puntadewa :</div><div style="background-color: white; color: #575757; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; height: auto !important; text-align: justify;"> * Ajataśatru, "yang tidak memiliki musuh".<br /> * Bhārata, "keturunan Maharaja Bharata".<br /> * Dharmawangsa atau Dharmaputra, "keturunan Dewa Dharma".<br /> * Kurumukhya, "pemuka bangsa Kuru".<br /> * Kurunandana, "kesayangan Dinasti Kuru".</div><div style="background-color: white; height: auto !important; text-align: justify;"><div style="color: #575757; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; height: auto !important;">* Kurupati, "raja Dinasti Kuru".<br /> * Pandawa, "putera Pandu".<br /> * Partha, "putera Prita atau Kunti".</div><span style="color: #575757; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; text-align: left;"><div style="text-align: justify;">Beberapa di antara nama-nama di atas juga dipakai oleh tokoh-tokoh Dinasti Kuru lainnya, misalnya Arjuna, Bisma, dan Duryodana. Selain nama-nama di atas, dalam versi pewayangan Jawa masih terdapat beberapa nama atau julukan yang lain lagi untuk Yudistira, misalnya:</div></span><div style="text-align: justify;"><span style="color: #575757; font-family: Roboto, Arial, sans-serif;"><br /></span></div><span style="color: #575757; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; text-align: left;"><div style="text-align: justify;"> * Puntadewa, "derajat keluhurannya setara para dewa".</div></span><span style="color: #575757; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; text-align: left;"><div style="text-align: justify;"> * Yudistira, "pandai memerangi nafsu pribadi".</div></span><span style="color: #575757; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; text-align: left;"><div style="text-align: justify;"> * Gunatalikrama, "pandai bertutur bahasa".</div></span></div><div style="background-color: white; color: #575757; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; height: auto !important; text-align: justify;">Raden Puntadewa adalah putra sulung dari Prabu Pandudewanata dan Dewi Kuntinalibrata. Sesungguhnya Puntadewa merupakan putra kedua dari Dewi Kuntinalibrata. Akibat Ajian Adityaredhaya ajaran Resi Druwasa, Kunti sempat hamil, sesaat sebelum terjadinya sayembara pilih. Lalu putranya yang di keluarkan dari telingga yang dinamai Karna dibuang dan kemudian diasuh oleh seorang sais kereta bernama Adirata.</div><div style="background-color: white; color: #575757; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; height: auto !important; text-align: justify;"><br /></div><div style="background-color: white; color: #575757; font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 16px; height: auto !important; text-align: justify;"><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; margin: 0px 0px 1.25em; text-align: justify; white-space-collapse: preserve;">Puntadewa adalah putra Raja Pandu dan Ratu Kunti. Namun, sebenarnya ia adalah putra Ratu Kunti dan Batara Darma, dewa keadilan. Hal ini terjadi karena kutukan yang diucapkan oleh Resi Kimindama yang dibunuh oleh Pandu saat mereka sedang berhubungan intim dalam wujud kijang. Namun, berkat ajian Adityaredhaya, Kunti dan Pandu masih dapat memiliki keturunan untuk melahirkan pewaris tahta kerajaan.</p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; margin: 1.25em 0px; text-align: justify; white-space-collapse: preserve;">Puntadewa memiliki empat saudara, dua saudara seibu, dan dua saudara berbeda ibu. Mereka adalah Bima atau Werkudara, Arjuna atau Janaka, Nakula atau Pinten, dan Sadewa atau Tangsen.</p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; margin: 1.25em 0px 0px; text-align: justify; white-space-collapse: preserve;">Puntadewa memiliki beberapa alias atau nama lain, seperti Raden Dwijakangka, yang digunakan saat ia hidup dalam pengasingan selama 13 tahun di kerajaan Wirata. Ia juga dikenal sebagai Raden Darmaputra karena merupakan putra Batara Darma. Nama-nama lainnya termasuk Darmakusuma, Darmawangsa, Darmaraja, Gunatalikrama, Sang Ajatasatru, Kantakapura, Yudistira, dan Sami Aji, yang merupakan julukan dari Prabu Kresna.</p><div>Raden Puntadewa memiliki watak sadu (suci, ambeg brahmana), suka mengalah, tenang, sabar, cinta perdamaian, tidak suka marah meskipun hargadirinya diinjak-injak dan disakiti hatinya. Oleh para dalang ia digolongkan dalam tokoh berdarah putih dalam pewayangan bersama Begawan Bagaspati, Antasena dan Resi Subali sebagai perlambang kesucian hati dan dapat membunuh nafsu-nafsu buruknya.</div><div><br /></div><div>Konon, Puntadewa dilahirkan melelui ubun-ubun Dewi Kunti. Sejak kecil para putra putra Pandu selalu ada dalam kesulitan. Mereka selalu bermusuhan dengan saudara sepupu mereka, Kurawa, yang didalangi oleh paman dari para Kurawa yang juga merupakan patih dari Kerajaan Astinapura, Patih Harya Sengkuni. Meskipun Pandawa memiliki hak atas kerajaan Astinapura, namun karena saat Prabu Pandu meninggal usia pandawa masih sangat muda maka kerajaan dititipkan pada kakaknya, Adipati Destarastra dengan disaksikan oleh tetua-tetua kerajaan seperti, Dang Hyang Dorna, Patih Sengkuni, Resi Bisma, Begawan Abiyasa, dan Yamawidura dengan perjanjian tertulis agar kerajaan Astina diserahkan kepada Pandawa setelah dewasa, dan Destarastra mendapatkan separuh dari wilayah Astina. Namun atas hasutan Patih Sengkuni maka kemudian Kurawalah yang menduduki takhta kerajaan. Segala cara dihalalkan untuk menyingkirkan pandawa, dimulai dengan Pandawa Timbang (lih. Bima), Bale Sigala-gala, Pandawa Dadu sampai pada perang besar Baratayuda Jayabinangun. Meskipun Puntadewa adalah manusia berbudi luhur namun ia memiliki kebiasaan buruk yaitu suka berjudi.</div><div class="google-auto-placed ap_container" style="clear: both; height: auto; text-align: center; width: 675px;"><ins class="adsbygoogle adsbygoogle-noablate" data-ad-client="ca-pub-7736369638579745" data-ad-format="auto" data-ad-status="unfilled" data-adsbygoogle-status="done" style="background-color: transparent; display: block; height: 0px; margin: auto;"><div aria-label="Advertisement" id="aswift_6_host" style="background-color: transparent; border: none; display: inline-block; height: 0px; margin: 0px; opacity: 0; overflow: hidden; padding: 0px; position: relative; visibility: visible; width: 675px;" tabindex="0" title="Advertisement"><iframe allowtransparency="true" data-google-container-id="a!7" data-google-query-id="COnmp6rdi4ADFddKwgUdxA4Lmg" data-load-complete="true" frameborder="0" height="0" hspace="0" id="aswift_6" marginheight="0" marginwidth="0" name="aswift_6" sandbox="allow-forms allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-same-origin allow-scripts allow-top-navigation-by-user-activation" scrolling="no" src="https://googleads.g.doubleclick.net/pagead/ads?client=ca-pub-7736369638579745&output=html&h=200&adk=1665181561&adf=3696217640&pi=t.aa~a.2768277898~i.36~rp.4&w=675&fwrn=4&fwrnh=100&lmt=1688982291&num_ads=1&rafmt=1&armr=3&sem=mc&pwprc=9028885905&ad_type=text_image&format=675x200&url=https%3A%2F%2Fcaritawayang.blogspot.com%2F2012%2F06%2Fpuntadewa-yudistira.html&host=ca-host-pub-1556223355139109&fwr=0&pra=3&rh=169&rw=675&rpe=1&resp_fmts=3&wgl=1&fa=27&adsid=ChEI8MG-pQYQ3_7iw8iL45nFARI_AGukgToI-kg_E5ny8MP6XK3ReNr6n_c9KdxNm3h7PUOoDUq78_4cSMAqNwOzleKMeQXHqDtQwsh6k0RD0zeA&uach=WyJXaW5kb3dzIiwiMTAuMC4wIiwieDg2IiwiIiwiMTE0LjAuNTczNS4xOTkiLFtdLDAsbnVsbCwiNjQiLFtbIk5vdC5BL0JyYW5kIiwiOC4wLjAuMCJdLFsiQ2hyb21pdW0iLCIxMTQuMC41NzM1LjE5OSJdLFsiR29vZ2xlIENocm9tZSIsIjExNC4wLjU3MzUuMTk5Il1dLDBd&dt=1689252866658&bpp=1&bdt=3863&idt=1&shv=r20230711&mjsv=m202307100101&ptt=9&saldr=aa&abxe=1&prev_fmts=675x280%2C300x600%2C0x0%2C675x280%2C675x280%2C1349x625&nras=4&correlator=1467157346785&frm=20&pv=1&ga_vid=1708430087.1689252866&ga_sid=1689252866&ga_hid=1882073926&ga_fc=0&u_tz=420&u_his=1&u_h=768&u_w=1366&u_ah=728&u_aw=1366&u_cd=24&u_sd=1&dmc=4&adx=175&ady=2914&biw=1349&bih=625&scr_x=0&scr_y=419&eid=44759876%2C44759927%2C44759842%2C31075757%2C31075814%2C31075850%2C31075882%2C44788441%2C44796478&oid=2&psts=ABnkTfB91cacLK3-wNw-bwW_YUy-ydmTRnpObf5E8FF3J62zWtD53KTYjl4I9uUHjY2Witb3ywNct2-zvQZqmhYPy5NAGw%2CABnkTfAHSohzgQjZEa_xNYhC1ViHSchTpwKajbqcWbmyGmW6LDSfSSbFHmpSRosOsdBUNiCM3oDxSnro7XjxLWO7lKNe%2CABnkTfB4YZQfZgV0e_LYPPxM84fWVK25GfkO6bWrcA-IKsmSC-Si0w6u4J75WjKFk7f_0rFpHSuf_ZvKYYznPjNfPnYfcgkK%2CABnkTfA6e5jjJyPoebZN72kfWF_ZFs5IDY0V6aqD3D7LzL9AwcAA4bqI8J0Kk7vcMYgJElazEVwMSa7J03yZHnO7CXtUlw&pvsid=84413902735761&tmod=1114807033&uas=3&nvt=1&ref=https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F&fc=384&brdim=0%2C0%2C0%2C0%2C1366%2C0%2C1366%2C728%2C1366%2C625&vis=1&rsz=%7C%7Cs%7C&abl=NS&fu=128&bc=31&ifi=7&uci=a!7&btvi=3&fsb=1&xpc=6K0AswU5mV&p=https%3A//caritawayang.blogspot.com&dtd=3999" style="border-style: initial; border-width: 0px; display: block; height: 0px; left: 0px; margin: 0px auto; max-width: 100%; position: absolute; top: 0px; width: 675px;" vspace="0" width="675"></iframe></div></ins></div><div><br /></div><div><br /></div><div>Kelak kebiasaan buruk dari Puntadewa ini menyebabkan para Pandawa berada dalam kesulitan besar. Hal tersebut dikisahkan sebagai berikut: Saat terjadi konflik antara Pandawa dan Kurawa tentang perebutan kekuasaan Kerajaan Astinapura, Kurawa yang didalangi oleh Sengkuni menantang Pandawa untuk main judi dadu. Pada permainan tersebut, para Pandawa mulanya hanya bertaruh uang, namun lama kelamaan, Puntadewa mempertaruhkan kerajaan, istri, dan pada akhirnya pandawa sendiri sudah menjadi hak milik kurawa (Sebelumnya Puntadewa bersama adik-adiknya berhasil mendirikan kerajaan yang berasal dari Hutan Mertani, sebuah hutan angker yang ditempati oleh raja jin yang bernama Prabu Yudistira dan adik-adiknya).</div><div>Saat Pandawa beranjak dewasa, mereka selalu dimusuhi oleh para Kurawa, akibatnya para tetua Astinapura turun tangan dan memberi solusi dengan menghadiahi Pandawa sebuah hutan angker bernama Wanamarta untuk mengindari perang saudara memperebutkan takhta Astinapura. Setelah itu, hutan yang tadinya terkenal angker, berubah menjadi kerajaan yang megah, dan Prabu Yudistira serta putrinya, Dewi Ratri atau para dalang juga sering menyebutnya Dewi Kuntulwilanten menyatu di dalam tubuh Puntadewa yang berdarah putih. Sejak saat itu pulalah Puntadewa bernama Yudistira.</div><div>Sebelumnya, setelah Pandawa berhasil lolos dari peristiwa Bale Sigala-gala, dimana mereka dijebak disuatu purocana (semacam istana dari kayu) dengan alasan Kurawa akan menyerahkan setengah dari Astina, namun ternyata hal tersebut hanyalah tipu muslihat kurawa yang membuat para Pandawa mabuk dan tertidur, sehingga pada malamnya mereka dapat leluasa membakar pesanggrahan Pandawa. Bima yang menyadari hal itu dengan cepat membawa saudara-saudara dan ibunya lari menuju terowngan yang diiringi oleh garangan putih sampai pada Kayangan Saptapertala, tempat Sang Hyang Antaboga, dari sana Pandawa lalu melanjutkan perjalanan ke Pancala, dimana sedang diadakan sayembara adu jago memperebutkan Dewi Drupadi. Barang siapa berhasil mengalahkan Gandamana, akan berhak atas Dewi Drupadi, dan yang berhasil dalam sayembara tersebut adalah Bima. Bima lalu menyerahkan Dewi Drupadi untuk diperisri kakaknya. Sumber yang lain menyebutkan bahwa setelah mengalahkan Gandamana Pandawa masih harus membunuh naga yang tinggal di bawah pohon beringin. Kemudian Arjunalah yang dengan panahnya berhasil membunuh naga tersebut. Dari Dewi Drupadi Puntadewa memilki seorang putra yang diberi nama Pancawala.</div><div><br /></div><div>Dalam masa buangan tersebut ada sebuah kisah yang menggambarkan kebijaksanaan dari Raden Puntadewa. Pada suatu hari Puntadewa memerintahkan Sadewa untuk mengambil air di sungai. Setelah menunggu lama, Sadewa tidak kunjung datang, lalu diutuslah Nakula, hal yang sama kembali terjadi, Nakula pun tak kembali. Lalu Arjuna dan akhirnya Bima. Semuanya tak ada yang kembali. Akhirnya menyusulah Puntadewa. Sesampainya di telaga ia melihat ada raksasa besar dan juga adik-adiknya yang mati di tepi telaga. Sang Raksasa kemudian berkata pada Puntadewa bahwa barang siapa mau meminum air dari telaga tersebut harus sanggup menjawab teka-tekinya. Pertanyaannya adalah apakah yang saat kecil berkaki empat dewasa berkaki dua dan setelah tua berkaki tiga? Punta dewa menjawab, itu adalah manusia, saat kecil manusia belum sanggup berjalan, maka merangkaklah manusia (bayi), setelah dewasa manusia sanggup berjalan dengan kedua kakinya dan setelah tua manusia yang mulai bungkuk membutuhkan tongkat untuk penyangga tubuhnya. Sang raksasa lalu menanyakan pada Puntadewa, jika ia dapat menghidupkan satu dari keempat saudaranya yang manakah yang akan di minta untuk dihidupkan? Puntadewa menjawab, Nakula lah yang ia minta untuk dihidupkan karena jika keempatnya meninggal maka yang tersisa adalah seorang putra dari Dewi Kunti, maka sebagai putra sulung dari Dewi Kunti ia meminta Nakula, putra sulung dari Dewi Madrim. Dengan demikian keturuanan Pandu dari Dewi Madrim dan Dewi Kunti tetap ada. Sang Raksasa sangat puas dengan jawaban tersebut lalu menghidupkan keempat pandawa dan lalu berubah menjadi Batara Darma. Puntadewa bisa saja meminta Arjuna atau Bima untuk dihidupkan sebagai saudara kandung namun secara bijaksana ia memilih Nakula. Suatu ajaran yang baik diterapkan dalam kehidupan yaitu keadilan dan tidak pilih kasih.</div><div><br /></div><div>Akibat kalah bermain dadu, Pandawa harus menerima hukuman menjadi buangan selama 13 tahun. Dan sebelumnya Drupadi pun sempat dilecehkan oleh Dursasana yang berusaha menelanjanginya sampai sampai terucaplah sumpah Dewi Drupadi yang tidak akan mengeramas rambutnya sebelum dicuci oleh darah Dursasana, untunglah Batara Darma menolong Drupadi sehingga ia tidak dapat ditelanjangi. Pada tahun terakhir sebagai buangan, Pandawa menyamar sebagai rakyat biasa di suatu kerajaan bernama Wirata. Disana Puntadewa lalu menjadi ahli politik dan bekerja sebagai penasehat tak resmi raja yang bernama Lurah Dwijakangka.</div><div>Puntadewa memiliki jimat peninggalan dari Prabu Pandu berupa Payung Kyai Tunggulnaga dan Tombak Kyai Karawelang, Keris Kyai Kopek, dari Prabu Yudistira berupa Sumping prabangayun, dan Sangsangan robyong yang berupa kalung. Jika puntadewa marah dan tangannya menyentuh kalung ini makan seketika itu pulalah, ia dapat berubah menjadi raksasa bernama Brahala atau Dewa Mambang sebesar gunung anakan dan yang dapat meredakannya hanyalah titisan Batara Wisnu yang juga dapat merubah diri menjadi Dewa Amral. Selain itu Puntadewa juga memiliki pusaka bernama Serat Jamus Kalimasada.</div><div>Kemudian atas bantuan dari Werkudara, adiknya, akhirnya Puntadewa menjadi raja besar setelah mengadakan Sesaji Raja Suya yang dihadiri oleh 100 raja dari mancanegara. Dengan demikian Puntadewa menjadi seorang raja besar yang akan menjadi anutan bagi raja-raja di dunia.</div><div><br /></div><div>Pada Perang besar Baratayuda Jayabinangun, Puntadewa menjadi senapati perang pihak pandawa menghadapi raja dari kerajaan Mandraka, Prabu Salya. Puntadewa pun akhirnya behasil membunuh Salya meskipun sebenaranya ia maju kemedan perang dengan berat hati. Saat perang Baratayuda terjadi pun, Puntadewa pernah melakukan tindakan tercela yang mengakibatkan senapati perang Kurawa yang juga gurunya, Dang Hyang Dorna terbunuh. Dikisahkan sebagai berikut, saat para pandawa berhasil membunuh gajah Estitama, seekor gajah milik Astina. Drona yang samar-samar mendengar “….tama mati!” menjadi bigung, mungkin saja Aswatama, putranya telah mati, dan lari menuju pesanggrahan Pandawa, Drona tahu benar siapa yang harus ditanyai, Puntadewa, seorang raja yang selama hidupnya tak pernah berbohong. Saat itu Puntadewa atas anjuran Kresna menyebutkan bahwa Hesti (dengan nada lemah) dan tama (dikeraskan) memang telah mati, Drona yang mendengar hal itu menjadi tambah panik karena menurut pendengarannya yang telah kabur, putra tunggalnya telah tewas. Drona pun kemudian tewas oleh Drestajumena yang mamanggal lehernya saat Drona dalam keaadaan ling-lung. Dalam hal ini dapat di petik sebuah pelajaran bahwa dalam hidup ini sebuah kejujuran pun tidak dapat dilakukan secara setengah-setengah, memang Puntadewa tidak pernah berbohong, namun sikap setengah-setengah tersebut pulalah yang mangakibatkan kematian guru besar Astina tersebut.</div><div>Setelah selesai Baratayuda, Puntadewa menjadi raja di Astina sebentar dengan gelar Prabu Kalimataya. Lalu di gantikan oleh cucu dari Arjuna yang bernama Parikesit dengan gelar Prabu Kresnadwipayana. Setelah tua, Puntadewa lalu memimpin adik-adiknya untuk naik ke Puncak Himalaya untuk mencapai nirwana. Disana satu persatu istri dan adik-adiknya meninggal, lalu hanya ia dan anjingnya lah yang sampai di pintu nirwana, di sana Batara Indra menolak membawa masuk anjing tersebut, namun puntadewa bersikeras membawanya masuk. Lalu setelah perdebatan panjang anjing tersebut berubah menjadi Batara Darma dan ikut ke nirwana bersama Puntadewa.</div></div>dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/17692799745382435055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-35642935271205590272023-07-13T16:00:00.001+07:002023-07-13T16:00:00.136+07:00Kisah Pewayangan: Cerita Asal Usul Lahirnya Pandawa Lima dalam Kisah Mahabharata<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE0rStqlSpo096ZUKiKNmUK23wO3CRXKiikLsbYPz_TfOid2LtGwaB9XHX-Gm8BdN5RoqJm24nmWIOCLgt8Vstxn7rhancg6ki5At6Z3E5r6K2dgTNApvJNQgrk3f9ipD-h0GuI3Livc4Hi7CgZwGINyDmlKG3xdnUNUR7YQN1ySW1b99er8jfN5-YOD8K/s750/pandawa.webp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="750" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE0rStqlSpo096ZUKiKNmUK23wO3CRXKiikLsbYPz_TfOid2LtGwaB9XHX-Gm8BdN5RoqJm24nmWIOCLgt8Vstxn7rhancg6ki5At6Z3E5r6K2dgTNApvJNQgrk3f9ipD-h0GuI3Livc4Hi7CgZwGINyDmlKG3xdnUNUR7YQN1ySW1b99er8jfN5-YOD8K/s320/pandawa.webp" width="320" /></a></div><br /><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 0px 0px 1.25em; text-align: justify; white-space-collapse: preserve;">Panadawa adalah kelompok tokoh dalam wiracarita Mahabharata, sebuah epos kuno dari India. Mereka adalah keturunan Dewa Dharma, yang berperan dalam membangun fondasi moral dan etika yang kuat bagi masyarakat. Panadawa terdiri dari lima saudara, yaitu Yudistira, Bhima, Arjuna, Nakula, dan Sahadeva, serta saudara perempuan mereka, Draupadi.</p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 1.25em 0px; text-align: justify; white-space-collapse: preserve;">Menurut Mahabharata, Panadawa lahir dari Raja Pandu dengan bantuan beberapa Dewa. Raja Pandu adalah raja dari Kuru, salah satu kerajaan di India kuno. Namun, Raja Pandu mengalami kutukan yang menyebabkannya tidak dapat memiliki keturunan secara alami. Oleh karena itu, ia meminta izin dari istrinya, Kunti, untuk menggunakan sebuah mantra atau doa yang diberikan oleh Dewa Dharma.</p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 1.25em 0px; text-align: justify; white-space-collapse: preserve;">Kunti diberikan kekuatan oleh Dewa tersebut untuk memanggil Dewa-Dewa dan mendapatkan keturunan darinya. Dengan izin Kunti, ia menggunakan mantra tersebut dan memanggil Dewa Dharma. Dalam pertemuan mereka, Kunti mendapatkan anugerah untuk memiliki lima anak dari lima Dewa yang berbeda.</p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 1.25em 0px; text-align: justify; white-space-collapse: preserve;">Kemudian, Kunti membagikan anugerah tersebut kepada sahabat Raja Pandu, yakni Madri. Kunti meminta Madri untuk memanggil Dewa-Dewa lain dan mendapatkan dua anak. Dengan demikian, kelahiran Panadawa menjadi mungkin karena peran Dewa-Dewa dalam menghadapi permohonan Kunti dan Madri.</p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 1.25em 0px; text-align: justify; white-space-collapse: preserve;">Setelah kelahiran, Panadawa dibesarkan di istana dan mendapatkan pendidikan yang baik. Mereka tumbuh menjadi pahlawan dan pemimpin yang hebat dalam epik Mahabharata, dan terlibat dalam perang besar antara Pandawa dan Korawa yang terjadi di Kurukshetra.</p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 1.25em 0px 0px; text-align: justify; white-space-collapse: preserve;">Catatan: Mahabharata adalah wiracarita kuno yang memiliki berbagai versi dan interpretasi. Informasi ini didasarkan pada versi yang umumnya diterima, tetapi perbedaan dan variasi dapat ditemukan dalam cerita ini.</p>dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/17692799745382435055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-18171071315933980632023-07-12T16:00:00.001+07:002023-07-12T16:00:00.152+07:00Menyelami Makna Filosofis Tokoh Pewayangan Jawa, Punakawan<div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj8ZKgruZJkQV0M-qj7nwc2TsJ-zE5OPf3iQJULB6r9O7Tl1CAasyCPd6BTr8os3JIhQJ6PYTQXN8NdYJSZF-lAVK3_NWE0yIYE-OA8lV2oGPFRbksEko4gNDAxF4AgRfzwzXHc3uTbbtaNg38EBv7Sq_3FA-UVK0dNLLG1HwOYFb0Xb5ULoSn8LrscyPE/s600/punkawan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="529" data-original-width="600" height="282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj8ZKgruZJkQV0M-qj7nwc2TsJ-zE5OPf3iQJULB6r9O7Tl1CAasyCPd6BTr8os3JIhQJ6PYTQXN8NdYJSZF-lAVK3_NWE0yIYE-OA8lV2oGPFRbksEko4gNDAxF4AgRfzwzXHc3uTbbtaNg38EBv7Sq_3FA-UVK0dNLLG1HwOYFb0Xb5ULoSn8LrscyPE/s320/punkawan.jpg" width="320" /></a></div><br /><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Dalam dunia pewayangan Jawa, cerita lahirnya punakawan atau tokoh-tokoh kecil yang lucu dan cerdik ini sangat terkenal. Namun, sebenarnya tidak ada satu cerita khusus yang menceritakan secara rinci tentang asal-usul punakawan. Sebaliknya, keberadaan mereka dalam pewayangan lebih merupakan hasil perkembangan dan penambahan dalam cerita pewayangan yang sudah ada.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><span style="background-color: white; color: #212121; font-size: 16px; letter-spacing: 0.2px; text-align: left;">Istilah punakawan berasal dari kata </span><em style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-size: 16px; letter-spacing: 0.2px; text-align: left;">pana </em><span style="background-color: white; color: #212121; font-size: 16px; letter-spacing: 0.2px; text-align: left;">yang artinya paham, dan </span><em style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-size: 16px; letter-spacing: 0.2px; text-align: left;">kawan </em><span style="background-color: white; color: #212121; font-size: 16px; letter-spacing: 0.2px; text-align: left;">yang artinya teman. Jika mencari tokoh Punakawan di naskah Mahabharata dan Ramayana, jangan heran jika tokoh Punakawan tidak ada di sana. Punakawan merupakan tokoh pewayangan yang diciptakan oleh seorang pujangga Jawa. Menurut Slamet Muljana, seorang sejarawan, tokoh Punakawan pertama kali muncul dalam karya sastra Ghatotkacasraya karangan Empu Panuluh pada zaman Kerajaan Kediri.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Punokawan terkenal yang sering muncul dalam cerita pewayangan Jawa adalah Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Mereka sering berperan sebagai teman atau pengiring tokoh utama, seperti para ksatria atau pangeran. Punakawan dikenal sebagai tokoh humor dalam cerita pewayangan dan sering kali memberikan komentar-komentar lucu yang menghibur penonton.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Meskipun tidak ada cerita spesifik tentang lahirnya punakawan, ada beberapa cerita yang menjelaskan latar belakang atau hubungan mereka dengan tokoh-tokoh lain dalam pewayangan. Misalnya, Semar, yang dianggap sebagai punakawan senior, sering kali dijelaskan sebagai tokoh dari kerajaan Alengka yang dikirim oleh Dewi Rama, istri Raja Dasaratha, untuk membantu putranya, Rama, dalam menjalankan tugasnya sebagai pahlawan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Bagi Gareng, Petruk, dan Bagong, tidak ada cerita yang menggambarkan secara rinci asal-usul mereka. Namun, mereka sering kali dianggap sebagai saudara atau anak-anak Semar dalam cerita pewayangan. Kehadiran mereka dalam cerita pewayangan memberikan warna dan hiburan yang khas, sekaligus menyampaikan pesan-pesan moral kepada penonton.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;">Secara keseluruhan, punakawan merupakan tokoh-tokoh yang melekat dalam cerita pewayangan Jawa. Keberadaan mereka memberikan sentuhan humor dan hiburan dalam pertunjukan pewayangan, sambil membawa pesan-pesan moral kepada penonton. Meskipun tidak ada satu cerita tunggal tentang lahirnya punakawan, mereka tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam budaya dan tradisi pewayangan Jawa.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: helvetica;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;">Semar</div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #212121; font-family: Georgia, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.2px; text-align: left;">Salah satu tokoh yang selalu ada di Punakawan ini, dikisahkan sebagai abdi tokoh utama cerita Sahadewa dari keluarga Pandawa. Bukan hanya sebagai abdi, namun Semar juga kerap kali memberikan nasihat-nasihat bijaksananya untuk keluarga Pandawa. Semar digambarkan sebagai tokoh yang sabar dan bijaksana. Kepala dan pandangan Semar menghadap ke atas, menggambarkan kehidupan manusia agar selalu mengingat Sang Kuasa. Kain yang dipakai sebagai baju oleh Semar, yakni kain Semar Parangkusumorojo merupakan perwujudan agar </span><em style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Georgia, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.2px; text-align: left;">memayuhayuning banowo </em><span style="background-color: white; color: #212121; font-family: Georgia, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.2px; text-align: left;">atau menegakkan keadilan dan kebenaran di bumi. Di kalangan spiritual Jawa, Semar dianggap sebagai symbol ke-Esaan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #212121; font-family: Georgia, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.2px; text-align: left;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: #212121; font-family: Georgia, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.2px; text-align: left;">Gareng</span></div><div style="text-align: justify;"><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Georgia, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.2px; line-height: 24px; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px; text-align: justify;">Dalam cerita pewayangan Jawa, diceritakan Nala Gareng adalah anak Gandarwa (sebangsa jin) yang diangkat anak oleh Semar. <em style="box-sizing: border-box;">Pancalparnor </em>adalah nama lain Gareng yang artinya menolak godaan duniawi. Gareng memiliki kaki pincang, hal ini mengajarkan agar selalu barhati-hati dalam bertindak. Dalam suatu cerita, Gareng dulunya adalah seorang raja, namun karena ia sombong, ia menantang setiap ksatria yang ia temui dan dalam suatu pertarungan, mereka seimbang.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Georgia, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.2px; line-height: 24px; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px; text-align: justify;">Tidak ada yang menang maupun kalah, namun dari pertarungan itu. Wajah Gareng yang awalnya rupawan menjadi buruk rupa. Gareng memiliki perawakan yang pendek dan selalu menunduk, hal ini menandakan kehati-hatian, meskipun sudah makmur, tetapi harus tetap waspada. Matanya juling yang menandakan ia tidak mau melihat hal-hal yang mengundang kejahatan. Tangannya melengkung, hal ini menggambarkan untuk tidak merampas hak orang lain.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Georgia, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.2px; line-height: 24px; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px; text-align: justify;">Petruk</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Georgia, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.2px; line-height: 24px; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px; text-align: justify;">Petruk digambarkan sebagai sosok yang gemar bercanda, baik melalui ucapan ataupun tingkah laku. Ia adalah anak ke dua yang diangkat oleh Semar. Nama lainnya yakni Kanthong Bolong, yang artinya suka berdema. Sebagai punakawan, ia adalah sosok yang bisa mengasuh, merahasiakan masalah, pendengar yang baik, dan selalu membawa manfaat bagi orang lain.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Georgia, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.2px; line-height: 24px; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px; text-align: justify;">Dalam suatu cerita, saat pembangunan candi Sapta Arga, kerajaan ditinggalkan dalam keadaan kosong. Kemudian jimat Kalimasada milik pandawa pun hilang. Jimat itu dicuri oleh Mustakaweni. Mengetahui hal itu, Bambang Irawan – anak Arjuna – bersama Petruk berusaha merebut jimat tersebut. Akhirnya jimat itu berhasil direbut oleh Bambang Irawan dan dititipkan kepada Petruk. Namun sayangnya Petruk menghilangkan jimat tersebut. Untungnya jimat itu dapat ditemukan kembali, kemudian ia meminta maaf pada Pandawa. Melalui kisah itu, Petruk ingin mengingatkan untuk memperhitungkan setiap tata kelakuan dan tidak mudah percaya kepada siapapun. Kemudian ia juga mengajarkan untuk berani mengakui kesalahan.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Georgia, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.2px; line-height: 24px; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px; text-align: justify;">Bagong</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Georgia, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.2px; line-height: 24px; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px; text-align: justify;">Bagong adalah anak ke tiga yang diangkat oleh Semar. Diceritakan, Bagong adalah manusia yang muncul dari bayangan. Suatu ketika, Gareng dan Petruk minta dicarika teman oleh Semar, kemudian Sang Hyang Tunggal berkata “Ketahuilah bahwa temanmu adalah bayanganmu sendiri” seketika, sosok Bagong muncul dari bayangan.</p><p style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #212121; font-family: Georgia, "Times New Roman", Times, serif; font-size: 16px; letter-spacing: 0.2px; line-height: 24px; margin-bottom: 1rem; margin-top: 0px; text-align: justify;">Sosok Bagong digambarkan berbadan pendek, gemuk, tetapi mata dan mulutnya lebar, yang menggambarkan sifatnya yang lancang namun jujur dan sakti. Ia kerap kali melakukan sesuatu dengan tergesa-gesa. Dari sikap Baagong yang tergesa-gesa itu, justru mengajarkan untuk selalu memperhitungkan apa yang hendak dilakukan, agar tidak seperti Bagong. Tokoh pewayangan satu ini juga mengingatkan bahwa manusia di dunia memiliki berbagai watak dan perilaku. Tidak semuanya baik, sehingga setiap orang harus bisa memahami watak orang lain, toleran, dan bermasyarakat dengan baik.</p></div>dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/17692799745382435055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-66010049712777933382023-07-11T16:00:00.002+07:002023-07-11T16:00:00.147+07:00Semar dalam Wayang: Kebijaksanaan, Perlindungan, dan Cinta yang Melampaui Batas<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3PGXK3JXMF1P9gSSFWw3cTS4T_IDBLTSDp1xByqDrxRUotioXpahIQKXh4iHe-MWa9EZWg_R1DQmlBU6zVIxGlTiyqaTiMZCQvqfPa7OCNBZtNcALY6508fZ9wZsYKuLiNnyz7T8JGVtO4mg5nRkoT_FHZF5yHQ2u_ocL4J5urln1JWfecXWW4oYcSA3J/s363/semar.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="363" data-original-width="360" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3PGXK3JXMF1P9gSSFWw3cTS4T_IDBLTSDp1xByqDrxRUotioXpahIQKXh4iHe-MWa9EZWg_R1DQmlBU6zVIxGlTiyqaTiMZCQvqfPa7OCNBZtNcALY6508fZ9wZsYKuLiNnyz7T8JGVtO4mg5nRkoT_FHZF5yHQ2u_ocL4J5urln1JWfecXWW4oYcSA3J/w198-h200/semar.png" width="198" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pendahuluan:</div><div style="text-align: justify;">Dalam seni pertunjukan wayang, terdapat banyak karakter yang memiliki makna mendalam, salah satunya adalah Semar. Semar adalah salah satu tokoh Punokawan dalam tradisi wayang Jawa. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi karakteristik, peran, dan keunikan Semar dalam pertunjukan wayang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Karakteristik Semar:</div><div style="text-align: justify;">Semar adalah salah satu tokoh Punokawan yang memiliki karakteristik yang khas. Ia digambarkan dengan postur tubuh yang pendek dan gemuk, memiliki wajah yang cerdas, dan sering kali menggunakan gaya bicara yang khas. Ia adalah tokoh yang bijaksana, penyabar, dan penuh kasih sayang. Semar juga dikenal karena cintanya yang tulus kepada keluarga dan kesetiaannya sebagai penjaga dan pelindung.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Peran Semar dalam Wayang:</div><div style="text-align: justify;">Semar memiliki peran penting dalam pertunjukan wayang. Ia sering kali menjadi penasihat dan mentor bagi para tokoh utama, terutama Pandawa. Dalam pertunjukan wayang, Semar memberikan nasihat kebijaksanaan, mengingatkan akan nilai-nilai moral, dan membantu tokoh-tokoh utama dalam menghadapi cobaan dan konflik. Ia juga berperan sebagai sosok pelindung yang mampu melawan kejahatan dan mempertahankan kebenaran.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kebijaksanaan dan Perlindungan Semar:</div><div style="text-align: justify;">Kebijaksanaan adalah salah satu ciri khas yang melekat pada karakter Semar. Ia memiliki kebijaksanaan dan pengetahuan yang mendalam, serta kemampuan untuk melihat jauh ke depan. Kebijaksanaan Semar tercermin dalam nasihat-nasihatnya yang bijak dan dalam upayanya untuk menjaga ketertiban dan keseimbangan dalam dunia wayang. Selain itu, Semar juga melambangkan perlindungan yang kuat. Ia siap melindungi dan membela keluarganya atau siapapun yang membutuhkan bantuan dan perlindungan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Cinta yang Melampaui Batas:</div><div style="text-align: justify;">Semar juga dikenal karena cintanya yang tulus dan melampaui batas. Ia sangat mencintai keluarganya, terutama Pandawa, dan siap melakukan apa saja untuk melindungi mereka. Cinta Semar mewakili kasih sayang tanpa syarat dan pengorbanan tanpa pamrih. Karakter ini mengajarkan tentang pentingnya cinta, keluarga, dan persaudaraan yang kuat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Warisan Semar:</div><div style="text-align: justify;">Semar telah menjadi salah satu karakter yang sangat populer dalam tradisi wayang Jawa. Karakternya yang bijaksana, penyayang, dan penuh kasih sayang membuatnya menjadi favorit penonton dari berbagai kalangan. Tidak hanya dalam pertunjukan wayang tradisional, tetapi juga dalam berbagai adaptasi modern seperti sandiwara, film, dan acara televisi. Semar terus menjadi simbol kebijaksanaan, perlindungan, dan cinta yang melampaui batas dalam budaya Jawa dan terus menginspirasi penonton dengan pesan-pesannya yang mendalam</div>dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/17692799745382435055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-34870316701142606352023-07-10T16:00:00.001+07:002023-07-10T16:00:00.151+07:00 Gareng dalam Wayang: Humor, Kejujuran, dan Keterlibatan yang Menginspirasi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoUZ3jDDyJHasCwBSuZSMSrffivBWgnSlvKNpDNbnYTfvZ_TLIbz7dsaJg10XjrDSU4mGZ6dVrVxg3q8fTQuYta3t9gsr-TnTxnv7AByzG8c6bvbstMYLXpY1n2iGey5TxfoxbRTMhiHsWkiTmARQyELtIsPEdwaheUmfBx70KRBmu4gSnkLGde3WbebzL/s225/gareng.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="225" data-original-width="225" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoUZ3jDDyJHasCwBSuZSMSrffivBWgnSlvKNpDNbnYTfvZ_TLIbz7dsaJg10XjrDSU4mGZ6dVrVxg3q8fTQuYta3t9gsr-TnTxnv7AByzG8c6bvbstMYLXpY1n2iGey5TxfoxbRTMhiHsWkiTmARQyELtIsPEdwaheUmfBx70KRBmu4gSnkLGde3WbebzL/s1600/gareng.jpg" width="225" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pendahuluan:</div><div style="text-align: justify;">Dalam seni pertunjukan wayang, terdapat banyak karakter yang menarik dan menghibur, salah satunya adalah Gareng. Gareng adalah salah satu tokoh Punokawan dalam tradisi wayang Jawa. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi karakteristik, peran, dan keunikan Gareng dalam pertunjukan wayang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Karakteristik Gareng:</div><div style="text-align: justify;">Gareng adalah salah satu tokoh Punokawan yang memiliki karakteristik yang unik. Ia digambarkan dengan badan yang pendek, kurus, dan memiliki wajah yang khas. Gareng sering kali menggunakan bahasa yang humoris, dengan dialog yang kocak dan lucu. Ia juga dikenal karena sifatnya yang jujur, tulus, dan sederhana. Gareng sering kali menjadi tokoh yang memberikan komentar-komentar tajam dan kritik sosial dalam pertunjukan wayang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Peran Gareng dalam Wayang:</div><div style="text-align: justify;">Gareng memiliki peran penting dalam pertunjukan wayang. Ia sering kali menjadi sumber humor dan komedi dalam cerita, membawa tawa dan kegembiraan kepada penonton. Dalam dialognya dengan karakter lain, Gareng menggunakan kalimat-kalimat yang lucu, kocak, dan mengandung permainan kata yang menghibur. Selain itu, Gareng juga berperan sebagai penjaga kejujuran dan moralitas. Ia sering kali mengungkapkan kebenaran dan memberikan komentar kritis terhadap tindakan yang salah atau ketidakadilan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kejujuran dan Keterlibatan Gareng:</div><div style="text-align: justify;">Kejujuran adalah salah satu ciri khas yang melekat pada karakter Gareng. Ia tidak takut untuk mengungkapkan kebenaran dan memberikan komentar yang tajam, bahkan jika itu berarti mengkritik penguasa atau orang-orang berkuasa. Gareng juga sering kali mewakili suara rakyat kecil dan memberikan perspektif dari sudut pandang mereka. Melalui kejujuran dan keterlibatannya, Gareng menginspirasi penonton untuk tetap teguh pada nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan kebenaran.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kepopuleran Gareng:</div><div style="text-align: justify;">Gareng telah menjadi salah satu karakter yang sangat populer dalam tradisi wayang Jawa. Karakternya yang humoris, jujur, dan penuh kritik sosial membuatnya menjadi favorit penonton dari berbagai kalangan. Tidak hanya dalam pertunjukan wayang tradisional, tetapi juga dalam berbagai adaptasi modern seperti sandiwara, film, dan acara televisi. Gareng terus menjadi ikon humor dan kejujuran dalam budaya Jawa dan terus menginspirasi penonton dengan pesan-pesannya yang memotivasi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kesimpulan:</div><div style="text-align: justify;">Gareng adalah salah satu tokoh Punokawan yang menarik dalam pertunjukan wayang. Karakternya yang humoris, jujur, dan penuh kritik sosial membuatnya menjadi sumber humor dan kegembiraan dalam cerita wayang. Gareng tidak hanya menghibur penonton,tetapi juga memberikan pesan kejujuran, kebenaran, dan keterlibatan dalam pertunjukan. Kepopulerannya dalam tradisi wayang Jawa dan dalam budaya modern adalah bukti keunikan dan daya tarik dari karakter yang menghadirkan tawa, menginspirasi kejujuran, serta memberikan komentar kritis terhadap ketidakadilan. Gareng adalah sosok yang mengajarkan pentingnya mempertahankan integritas dan mengungkapkan kebenaran, serta mewakili suara rakyat kecil dalam perjuangan melawan ketidakadilan.</div>dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/17692799745382435055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-80785831659365298142023-07-09T16:00:00.001+07:002023-07-09T16:00:00.140+07:00 Petruk dalam Wayang: Kejenakaan dan Kecerdikan yang Menghibur<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUNFQjb2sJGfj_dRlModOwYyCfi8yAc8CxqxGVB8WPW5TOTGl8X-cDAYA5ijhCVNA3OuiiVU_CyiMizJZ3-9LVlig9bL9xq046q9nVIWMCbPkugfg2dXYJ3ieg7XAEtNeFYAX75VH_larML_-Z3NYpyoP9yO7UPL8hWXrMD-LpQqg7_HjjXra-ZYjajq1Y/s318/petruk.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="159" data-original-width="318" height="159" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUNFQjb2sJGfj_dRlModOwYyCfi8yAc8CxqxGVB8WPW5TOTGl8X-cDAYA5ijhCVNA3OuiiVU_CyiMizJZ3-9LVlig9bL9xq046q9nVIWMCbPkugfg2dXYJ3ieg7XAEtNeFYAX75VH_larML_-Z3NYpyoP9yO7UPL8hWXrMD-LpQqg7_HjjXra-ZYjajq1Y/s1600/petruk.jpg" width="318" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pendahuluan:</div><div style="text-align: justify;">Dalam seni pertunjukan wayang, terdapat banyak karakter yang menarik dan menghibur, salah satunya adalah Petruk. Petruk adalah salah satu tokoh Punokawan dalam tradisi wayang Jawa. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi karakteristik, peran, dan keunikan Petruk dalam pertunjukan wayang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Karakteristik Petruk:</div><div style="text-align: justify;">Petruk adalah salah satu tokoh Punokawan yang memiliki karakteristik yang unik. Ia digambarkan sebagai sosok yang cerdik, jenaka, dan berpenampilan kurus dengan postur tubuh yang panjang. Petruk sering kali menggunakan bahasa yang lucu dan jenaka, dengan dialog yang penuh dengan kalimat-kalimat cerdas dan permainan kata yang menghibur. Ia juga dikenal karena tingkah laku yang menggelikan dan gerakan yang lincah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Peran Petruk dalam Wayang:</div><div style="text-align: justify;">Petruk memiliki peran penting dalam pertunjukan wayang. Ia sering kali menjadi sumber humor dan komedi dalam cerita, membawa tawa dan kegembiraan kepada penonton. Dalam dialognya dengan karakter lain, Petruk menggunakan kalimat-kalimat yang kocak dan cerdas, memainkan permainan kata dan humor verbal yang membuat penonton terhibur. Selain itu, Petruk juga berfungsi sebagai pencair suasana dan pembawa kelucuan di antara momen-momen tegang dan serius dalam cerita.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kelicikan dan Kecerdikan Petruk:</div><div style="text-align: justify;">Kelicikan dan kecerdikan Petruk membuatnya menjadi karakter yang disukai oleh penonton. Ia sering kali menggunakan strategi licik dan trik cerdik untuk menghadapi situasi sulit atau untuk memenangkan perdebatan dengan karakter lain. Kecerdikan Petruk juga terlihat dalam kejelian dalam melihat kelemahan orang lain dan memanfaatkannya dengan cara yang lucu dan menghibur.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kepopuleran Petruk:</div><div style="text-align: justify;">Petruk telah menjadi salah satu karakter yang sangat populer dalam tradisi wayang Jawa. Karakternya yang lucu, cerdik, dan menghibur membuatnya menjadi favorit penonton dari berbagai kalangan. Tidak hanya dalam pertunjukan wayang tradisional, tetapi juga dalam berbagai adaptasi modern seperti sandiwara, film, dan acara televisi. Petruk terus menjadi ikon komedi dalam budaya Jawa dan terus memikat penonton dengan kejenakaannya yang khas.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kesimpulan:</div><div style="text-align: justify;">Petruk adalah salah satu tokoh Punokawan yang menarik dalam pertunjukan wayang. Karakternya yang lucu, cerdik, dan lincah membuatnya menjadi sumber humor dan kegembiraan dalam cerita wayang. Petruk tidak hanya menghibur penonton, tetapi juga memberikan sentuhan kecerdikan dan kejenakaan yang memeriahkan suasana. Kepopulerannya dalam tradisi wayang Jawa dan dalam budaya modern adalah bukti keunikan dan daya tarik dari karakter yang menghadirkan tawa dan kegembiraan kepada penonton.</div>dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/17692799745382435055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-81382653038102910682023-07-08T16:00:00.001+07:002023-07-08T21:55:14.389+07:00Bagong dalam Wayang: Humor dan Kelicikan yang Menghibur<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZtcpoLa7dGvnlEYx7JZOBk9itsZJCBrn0SaBu3eRH8BggCO8lzYqRwgYaf0KbNkElGlgXvvQHhVEJ7A1yV7DHHpAtYSXogqz6yCcojZbH1COb92jm2sGzBoiB2mZQJnbL84MT5n5PE8s572x3FdR3-2lj5Yul1Er8t_cWfN-RxjphTPXT0GXekmHS7gp1/s1280/BAGONG.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="960" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZtcpoLa7dGvnlEYx7JZOBk9itsZJCBrn0SaBu3eRH8BggCO8lzYqRwgYaf0KbNkElGlgXvvQHhVEJ7A1yV7DHHpAtYSXogqz6yCcojZbH1COb92jm2sGzBoiB2mZQJnbL84MT5n5PE8s572x3FdR3-2lj5Yul1Er8t_cWfN-RxjphTPXT0GXekmHS7gp1/w150-h200/BAGONG.jpg" width="150" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pendahuluan:</div><div style="text-align: justify;">Dalam seni pertunjukan wayang, terdapat banyak karakter yang menarik dan menghibur, salah satunya adalah Bagong. Bagong adalah salah satu tokoh Punokawan dalam tradisi wayang Jawa. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi karakteristik, peran, dan keunikan Bagong dalam pertunjukan wayang.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Karakteristik Bagong:</div><div style="text-align: justify;">Bagong adalah salah satu tokoh Punokawan yang memiliki karakteristik yang unik. Ia digambarkan sebagai tokoh muda dengan wajah yang polos dan ceria. Bagong sering kali menggunakan bahasa yang lucu dan kocak, dan memiliki kecenderungan untuk mencari jalan pintas dan trik cerdik dalam menghadapi situasi sulit. Ia juga dikenal sebagai tokoh yang cerdik dan kelicikan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Peran Bagong dalam Wayang:</div><div style="text-align: justify;">Bagong memiliki peran penting dalam pertunjukan wayang. Ia sering kali menjadi sumber humor dan komedi dalam cerita, membawa keceriaan dan tawa kepada penonton. Dalam dialognya dengan karakter lain, Bagong menggunakan kalimat-kalimat yang kocak dan cerdas, yang membuat penonton terhibur. Selain itu, Bagong juga berfungsi sebagai pembawa pesan moral dan nasihat kehidupan dalam cerita wayang. Meskipun terlihat kocak, Bagong sering kali menyampaikan pesan-pesan yang dalam dan berarti.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kelicikan dan Humor Bagong:</div><div style="text-align: justify;">Kelicikan dan humor Bagong membuatnya menjadi karakter yang disukai oleh penonton. Ia menggunakan trik dan strategi cerdik untuk mengatasi situasi sulit, sering kali mengalahkan lawan-lawannya dengan caranya sendiri yang unik. Kelicikan dan humor Bagong juga memberikan keseimbangan dalam pertunjukan wayang, menghadirkan momen hiburan yang segar di antara keseriusan dan kepentingan moral yang disampaikan dalam cerita.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kepopuleran Bagong:</div><div style="text-align: justify;">Bagong telah menjadi salah satu karakter yang sangat populer dalam tradisi wayang Jawa. Karakternya yang kocak, cerdik, dan menghibur membuatnya menjadi favorit penonton dari berbagai kalangan. Tidak hanya dalam pertunjukan wayang tradisional, tetapi juga dalam berbagai adaptasi modern seperti sandiwara, film, dan acara televisi. Karakter Bagong terus diperbarui dan dikembangkan, tetapi tetap mempertahankan esensi humor dan kecerdikannya yang khas.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kesimpulan:</div><div style="text-align: justify;">Bagong adalah salah satu tokoh Punokawan yang menarik dalam pertunjukan wayang. Karakternya yang kocak, cerdik, dan kelicikan membuatnya menjadi sumber humor dan hiburan dalam cerita wayang. Bagong tidak hanya menghibur penonton, tetapi juga memberikan pesan moral dan nasihat kehidupan. Kepopulerannya dalam tradisi wayang Jawa dan dalam budaya modern menunjukkan daya tarik yang tak terelakkan dari karakter yang ceria dan penuh trik ini.</div>dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/17692799745382435055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-60823090545161668772023-07-07T11:16:00.001+07:002023-07-07T11:16:33.235+07:00Pandawa: Keberanian, Kehormatan, dan Keberhasilan dalam Mahabharata<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmGEWq20E5Xyb8pe5fCR3IZX_v2_PW1O95tqFNHDoZ12mWlI8jLp6xgJYp3vJYbkIUk20t4IET6QTgc3t0O0hKApApEk7x0Ju-zXpK9mGO1tfNO6yJY17ZD8jspJH4F7bRtoSLSmGzG8lrJfbZZ5-zlaPnIrha2CTo_ho3ePzxwfXlwA62vM2eGl1ix2Ki/s512/pandawa.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="350" data-original-width="512" height="219" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmGEWq20E5Xyb8pe5fCR3IZX_v2_PW1O95tqFNHDoZ12mWlI8jLp6xgJYp3vJYbkIUk20t4IET6QTgc3t0O0hKApApEk7x0Ju-zXpK9mGO1tfNO6yJY17ZD8jspJH4F7bRtoSLSmGzG8lrJfbZZ5-zlaPnIrha2CTo_ho3ePzxwfXlwA62vM2eGl1ix2Ki/s320/pandawa.png" width="320" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pendahuluan:</div><div style="text-align: justify;">Dalam wiracarita Mahabharata, salah satu epik terbesar dalam sastra India kuno, terdapat kelompok pahlawan yang terkenal dengan nama Pandawa. Pandawa adalah kelompok lima bersaudara yang terdiri dari Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi karakteristik, peran, dan makna Pandawa dalam kisah Mahabharata.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Asal-Usul Pandawa:</div><div style="text-align: justify;">Pandawa adalah keturunan Raja Pandu dan Dewi Kunti, serta merupakan saudara sepupu dari Kurawa, kelompok antagonis dalam Mahabharata. Ayah Pandawa, Raja Pandu, adalah keturunan Kuru, sedangkan ibu mereka, Dewi Kunti, adalah putri dari raja Yadawa. Pandawa dibesarkan di tengah-tengah kesulitan dan cobaan, termasuk pengasingan di hutan selama 12 tahun.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Karakteristik Pandawa:</div><div style="text-align: justify;">Setiap anggota Pandawa memiliki karakteristik yang unik. Yudhistira, yang merupakan tokoh tertua, dikenal karena kebajikan dan kejujurannya. Bima, yang memiliki kekuatan fisik yang luar biasa, adalah simbol keberanian dan kekuatan. Arjuna, yang terkenal sebagai pemanah ulung, mewakili keahlian dan keterampilan dalam pertempuran. Nakula dan Sadewa, saudara kembar, dikenal karena kecantikan dan kesetiaan mereka. Setiap karakter Pandawa memiliki peran dan kualitas yang penting dalam memerangi kejahatan dan mempertahankan kebenaran.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Peran Pandawa dalam Mahabharata:</div><div style="text-align: justify;">Pandawa memiliki peran sentral dalam konflik utama dalam Mahabharata antara Pandawa dan Kurawa. Mereka berjuang untuk mempertahankan hak mereka atas kerajaan Kuru yang sah dan melawan korupsi, pengkhianatan, dan ketidakadilan yang dilakukan oleh Kurawa. Pandawa juga dikenal karena keberhasilan mereka dalam pertempuran dan strategi militer yang cerdas. Mereka membuktikan kemampuan mereka sebagai prajurit yang berani dan pemberani dalam berbagai pertempuran penting.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Makna Pandawa:</div><div style="text-align: justify;">Pandawa melambangkan kebajikan, kehormatan, keberanian, dan keberhasilan dalam melawan kejahatan dan ketidakadilan. Mereka dianggap sebagai contoh ideal kepemimpinan yang adil dan bertanggung jawab. Kisah Pandawa dalam Mahabharata mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan keadilan kepada pembaca dan penonton. Mereka menggambarkan pentingnya mempertahankan kebenaran dan integritas dalam menghadapi cobaan dan kesulitan dalam kehidupan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pesan-pesan dari Pandawa juga melibatkan konsep ketulusan, persaudaraan, dan pengabdian kepada tugas. Pandawa bersatu sebagai keluarga yang solid dan saling mendukung, menghadapi tantangan bersama-sama. Keberhasilan mereka tidak hanya didapatkan karena kehebatan individu, tetapi juga karena kerja tim, kepercayaan, dan pengorbanan satu sama lain.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Warisan Pandawa:</div><div style="text-align: justify;">Kisah Pandawa dalam Mahabharata tidak hanya memiliki dampak yang besar dalam budaya dan agama India, tetapi juga diakui dan dihormati di seluruh dunia. Karakteristik dan kisah heroik mereka telah menginspirasi banyak karya seni, sastra, dan pertunjukan teater. Nilai-nilai yang mereka wakili, seperti keberanian, kejujuran, persatuan, dan keberhasilan melawan kejahatan, terus relevan dalam kehidupan manusia hingga saat ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kesimpulan:</div><div style="text-align: justify;">Pandawa adalah kelompok pahlawan yang terkenal dalam epik Mahabharata. Mereka melambangkan keberanian, kehormatan, dan keberhasilan dalam melawan kejahatan dan ketidakadilan. Karakteristik dan peran mereka dalam kisah Mahabharata mengajarkan nilai-nilai moral dan etika, serta mempertegas pentingnya mempertahankan kebenaran dan integritas dalam kehidupan. Kisah Pandawa terus diwarisi dan dihormati dalam budaya dan sastra India, serta mempengaruhi inspirasi kreatif di seluruh dunia.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div>dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/17692799745382435055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-14314956243774413932023-07-06T19:52:00.005+07:002023-07-08T21:55:39.678+07:00Punokawan: Karakter Pewayangan yang Menghibur dan Penuh Makna<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicyZbuSPCkQ55WlA0cTefmiwHQH4rCtFP76hMRJlLOD09dp44XeUGF6_RCeW5M9QU4l3X1X4J_0tiVgymYxNG1SVzDwReK9zRsSTw06N7N7q4Km0nMGY_oW8tUqXcLDUgchQDCr5KHbneAgq6ENFibkommje2dS7A4mkRP57sDEm132MOA6oPs6-wrh45B/s1180/indonesia-punokawan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="773" data-original-width="1180" height="210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicyZbuSPCkQ55WlA0cTefmiwHQH4rCtFP76hMRJlLOD09dp44XeUGF6_RCeW5M9QU4l3X1X4J_0tiVgymYxNG1SVzDwReK9zRsSTw06N7N7q4Km0nMGY_oW8tUqXcLDUgchQDCr5KHbneAgq6ENFibkommje2dS7A4mkRP57sDEm132MOA6oPs6-wrh45B/s320/indonesia-punokawan.jpg" width="320" /></a></div><br /><div><br /></div><div>Pendahuluan:</div><div style="text-align: justify;">Punokawan adalah salah satu kelompok karakter yang sangat terkenal dalam seni pertunjukan wayang, khususnya dalam wayang kulit Jawa. Punokawan terdiri dari empat tokoh utama, yaitu Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi asal-usul, karakteristik, dan makna dari Punokawan dalam tradisi pewayangan Jawa.</div><div><br /></div><div style="text-align: justify;">Asal-Usul Punokawan:</div><div style="text-align: justify;">Asal-usul Punokawan berkaitan dengan kisah panjang tentang kelahiran Semar, yang merupakan tokoh pewayangan yang paling senior di antara mereka. Menurut legenda, Semar adalah abdi dewa yang bertugas melindungi kerajaan di masa lalu. Ia diutus oleh dewa untuk menjaga ketertiban dan memberikan nasihat kepada para penguasa. Gareng, Petruk, dan Bagong kemudian menjadi anak-anak Semar yang membantu dalam menjalankan tugas-tugasnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Karakteristik Punokawan:</div><div style="text-align: justify;">Setiap Punokawan memiliki karakteristik yang unik. Semar biasanya digambarkan dengan postur tubuh yang pendek dan memiliki wajah yang cerdas. Ia melambangkan kebijaksanaan, kebijaksanaan, dan perlindungan. Gareng, yang sering digambarkan dengan badan yang pendek dan kurus, adalah tokoh humor dan pendobrak tradisi. Ia melambangkan sifat-sifat kebodohan dan kejujuran. Petruk, yang lebih tinggi dan lebih langsing, adalah tokoh yang cerdik dan jenaka. Ia melambangkan sifat kelicikan dan penipuan yang kreatif. Bagong, yang digambarkan sebagai tokoh muda dan naif, mewakili generasi muda yang polos dan ceria.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Makna Punokawan:</div><div style="text-align: justify;">Punokawan dalam pewayangan tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki makna yang dalam. Mereka sering kali menjadi pemandu dan penasihat bagi tokoh-tokoh utama dalam cerita pewayangan. Melalui dialog dan interaksi mereka, Punokawan menyampaikan pesan-pesan moral, nasihat kehidupan, dan nilai-nilai etika kepada penonton. Mereka juga sering kali menjadi pembawa komedi dan humor dalam pertunjukan, memberikan keseimbangan yang penting antara keseriusan dan hiburan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain itu, Punokawan juga melambangkan keragaman manusia dan kompleksitas kehidupan. Setiap karakter Punokawan mewakili sifat-sifat yang berbeda dan saling melengkapi, mengajarkan kita tentang pentingnya toleransi, kerjasama, dan penghargaan terhadap perbedaan. Mereka juga menunjukkan bahwa kehidupan tidak selalu serius, tetapi juga memerlukan keceriaan dan kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div>Warisan Punokawan:</div><div>Punokawan tidak hanya menjadi bagian integral dari seni pertunjukan wayang, tetapi juga mempengaruhi budaya dan kesenian Indonesia secara luas. Mereka sering kali dijadikaninspirasi dalam seni rupa, sastra, dan bahkan media modern seperti kartun dan komedi. Karakteristik dan keunikan Punokawan telah membuat mereka menjadi simbol yang dihormati dan diakui dalam budaya Jawa dan bahkan di luar Jawa.</div><div><br /></div><div>Kesimpulan:</div><div style="text-align: justify;">Punokawan adalah kelompok karakter yang tak terpisahkan dari seni pertunjukan wayang, khususnya wayang kulit Jawa. Melalui kebijaksanaan, humor, dan nasihat kehidupan yang mereka sampaikan, Punokawan tidak hanya menghibur penonton tetapi juga mengajarkan nilai-nilai moral dan etika. Dalam kompleksitas dan keragaman karakteristik mereka, Punokawan menghadirkan kebijaksanaan, kebodohan, kecerdikan, dan polositas, mengingatkan kita akan pentingnya toleransi dan kerjasama dalam kehidupan. Warisan Punokawan terus hidup dalam budaya dan seni Indonesia, menjadi inspirasi bagi banyak karya seni dan menunjukkan daya tarik yang tak terelakkan dalam menghibur dan menginspirasi penonton dari generasi ke generasi.</div>dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/17692799745382435055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-34635897159572680642023-07-06T19:46:00.003+07:002023-07-08T21:55:55.557+07:00SEJARAH, FILOSOFI, DAN WATAK TEMBANG MACAPAT<div class="WordSection1">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8O9oLrgQDz8_wlzO59qWLQa-lqDr7qS9T5I-5vxfdHWsidaY7sGw5Z9uHyrPnXcXdGkQu1P8kjeFO-WcpcuTZqyKk6Htp3QF9WRAKZyifrP8YZGai5Gxo2_DjWVOe6TDb_P1h12iorQbadzPLOg4lIQykdNQ64abzLytaji2w1A-eYfK-Ur4ppqT3azB6/s578/macapat.webp" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="308" data-original-width="578" height="171" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8O9oLrgQDz8_wlzO59qWLQa-lqDr7qS9T5I-5vxfdHWsidaY7sGw5Z9uHyrPnXcXdGkQu1P8kjeFO-WcpcuTZqyKk6Htp3QF9WRAKZyifrP8YZGai5Gxo2_DjWVOe6TDb_P1h12iorQbadzPLOg4lIQykdNQ64abzLytaji2w1A-eYfK-Ur4ppqT3azB6/w320-h171/macapat.webp" width="320" /></a></div><br /><p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><a href="http://bisakali.com/" style="font-family: "Centabel Book"; font-size: 12pt; text-indent: 35.45pt;"><b><span style="color: #282828; text-decoration-line: none;">Tembang Macapat</span></b></a><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12pt; text-indent: 35.45pt;"> merupakan
sebuah tembang, nyanyian atau puisi tradisional budaya Jawa yang mana disetiap
baitnya memiliki baris kalimat disebut dengan </span><i style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12pt; text-indent: 35.45pt;">gatra.</i><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12pt; text-indent: 35.45pt;"> Setiap gatra memiliki
sejumlah suku kata tertentu yang disebut guru wilangan dengan akhiran
pada bunyi sajak yang disebut guru lagu.</span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sebenarnya tidak hanya kebudayaan
Jawa saja yang memiliki tembang macapat, namun di daerah lain juga terdapat
tembang macapat seperti Bali, Sasak Lombok, Madura, dan Sunda. Bahkan tembang
macapat juga pernah ditemukan di Palembang dan Banjarmasin.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Secara umum tembang macapat
diartikan dalam bahasa Jawa yakni dengan cara membagi menjadi dua suku kata
yaitu “maca papat-papat”. Jika diartikan dalam bahasa indoesia ialah
“membaca empat-empat”.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Maksud dari arti tersebut adalah
cara membaca tembang macapat terjalin tiap empat suku kata. Namun ini hanya
satu dari banyaknya arti, masih terdapat banyak arti dan penafsiran lain.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Karya kesustraan klasik Jawa dari
jaman Mataram Baru umunya ditulis menggunakan metrum macapat yang mana
merupakan sebuah tulisan dalam bentuk prosa atau gancaran.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Karya-karya tersebut sebenarnya
tidak dianggap sebagai hasil karya sastra namun hanya seperti daftar isi saja.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Beberapa contoh karya sastra Jawa
yang ditulis dalam tembang macapat ialah Serat Wedhatama, Serat Wulangreh, dan
Serat Kalatidha.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tembang macapat atau puisi
tradisional jawa terdapat tiga bagian kategori:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in; vertical-align: baseline;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #282828; font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tembang Cilik<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in; vertical-align: baseline;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #282828; font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tembangan Tengahan<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in; vertical-align: baseline;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #282828; font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tembang Gedhe<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tembang macapat dikategorikan
sebagai tembang cilik dan tembang tengahan, namun untuk tembang gede adalah
untuk kakawin atau puisi tradisional Jawa Kuno.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jaman Mataram Baru penggunaannya
tidak diterapkan perbedaan antara suku kata baik panjang atau pendek.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di sisi lain tembang tengahan
juga dapat merujuk pada kategori kidung yang merupakan puisi tradisional dalam
bahasa Jawa Pertengahan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jika tembang macapat dibandingkan
dengan kakawin terdapat perbedaan pada aturan-aturannya. Tembang macapat jauh
lebih mudah digunakan dalam bahasa Jawa karena tembang kakawin yang didasari
menggunakan bahasa Sansakerta.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kakawin benar-benar sangat
memperhatikan panjang pendek setiap suku kata, berbeda dengan tembang macapat
yang mengabaikan panjang pendek suku katanya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kapan munculnya pertama kali
macapat, sampai saat ini belum ada penemuan yang meyakinkan. Ada yang
menyampaikan bahwa Macapat diperkirakan muncul pada akhir Majapahit dan
dimulainya pengaruh Walisanga, namun hal ini hanya bisa dikatakan untuk situasi
di Jawa Tengah. Sebab di Jawa Timur dan Bali macapat telah dikenal sebelum datangnya
Islam.<o:p></o:p></span></p>
</div>
<span style="font-family: "Calibri",sans-serif; font-size: 11.0pt; line-height: 115%; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: Arial; mso-bidi-language: AR-SA; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: Calibri; mso-fareast-language: EN-US; mso-fareast-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin;"><br clear="all" style="mso-break-type: section-break; page-break-before: always;" />
</span>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 10.0pt; margin-left: 49.65pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 3; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><b><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #dd3333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 16.5pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">FILOSOFI TEMBANG MACAPAT<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tembang macapat tersebut bila
dirangkum secara keseluruhan sebenarnya bercerita tentang perjalanan hidup
manusia. Filosofi ini menggambarkan bagaimana seorang manusia hidup sejak
lahir, mulai belajar di masa kanak-kanak, dewasa dan pada akhirnya meninggal.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 3; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><b><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #dd3333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 16.5pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;"> </span></b><b><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #dd3333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 16.5pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">WATAK TEMBANG MACAPAT</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tembang macapat masing-masing
arti dari tembang tersebut melambangkan watak atau karakter tersendiri. Mulai
dari watak sedih atau duka, nasehat, percintaan, kasih sayang hingga
kebahagiaan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Watak dari tembang macapat pada
umumnya digunakan sebagai acuan untuk pembuatan lirik lagu karena tembang
macapat digunakan sebagai sebuah tembang yang berisi sebuah nasehat tentang
kehidupan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 3; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><b><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #dd3333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 16.5pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;"> </span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 3; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><b><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #dd3333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 15.5pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">ASAL-USUL TERBENTUKNYA TEMBANG
MACAPAT<o:p></o:p></span></b></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: center; vertical-align: baseline;"><v:shapetype coordsize="21600,21600" filled="f" id="_x0000_t75" o:preferrelative="t" o:spt="75" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter">
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0">
<v:f eqn="sum @0 1 0">
<v:f eqn="sum 0 0 @1">
<v:f eqn="prod @2 1 2">
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth">
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight">
<v:f eqn="sum @0 0 1">
<v:f eqn="prod @6 1 2">
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth">
<v:f eqn="sum @8 21600 0">
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight">
<v:f eqn="sum @10 21600 0">
</v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:f></v:formulas>
<v:path gradientshapeok="t" o:connecttype="rect" o:extrusionok="f">
<o:lock aspectratio="t" v:ext="edit">
</o:lock></v:path></v:stroke></v:shapetype><v:shape alt="asal usul tembang macapat" id="Gambar_x0020_15" o:spid="_x0000_s1029" style="height: 153.6pt; left: 0; margin-left: 7.3pt; margin-top: 7.75pt; mso-height-percent: 0; mso-height-percent: 0; mso-height-relative: page; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-width-percent: 0; mso-width-percent: 0; mso-width-relative: page; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 303.05pt; z-index: 251681792;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="asal usul tembang macapat" src="file:///C:/Users/DWITAR~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.jpg">
<w:wrap type="square">
</w:wrap></v:imagedata></v:shape><span style="color: #444444; font-family: "Raleway",serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: #444444; font-family: "inherit",serif; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Seperti yang telah dijelaskan
diatas bahwa pada umumnya tembang macapat dapat diartikan dengan bahasa Jawa
“maca papat-papat” diartikan dalam bahasa indonesia “membaca empat-empat”.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Namun hal tersebut merupakan
satu-satu arti yang dimiliki oleh tembang macapat, diluar sana masih banyak
sekali penafsiran-penafsiran lain yang menjelaskan dengan penafsiran yang
berbeda.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Salah seorang pakar Sastra Jawa
Prof. Dr. Bernard (Ben) Arps atau lebih dikenal Bernard Arps yang mana seorang
pakar Budaya, Bahasa dan Sastra Jawa yang lahir di Leiden Belanda ini
menjelaskan dalam bukunya Tembang in Two Traditions.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Selain penjelasan diatas arti
lain dari tembang macapat adalah bahwa kata “pat” tersebut merujuk pada jumlah
tanda diaktritis atau sandangan dalam aksara Jawa yang sangat relevansi sekali
dalam penembangan macapat.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menurut penafsiran
Ranggawarsita yang dijelaskan dalam Serat Mardawalagu, macapat adalah sebuah
singkatan dari frasa maca-pat-lagu yang memiliki arti “melagukan nada keempat”.
Karena selain maca-pat-lagu terdapat juga maca-sa-lagu, maca-ro-lagu dan yang
terakhir maca-tri-lagu.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in; vertical-align: baseline;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #282828; font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">MACA-SA<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Menurut sejarahnya maca-sa
merupakan kategori tembang tertua yang diciptaka oleh para Dewa yang diturunkan
langsung kepada Pandita Walmiki lalu diperbanyak oleh Sang Pujangga istana
berasal dari kediri ialah bernama Yogiswara. Maca-sa dikategorikan di era
sekarang ini sebagai sebutan dengan nama tembang gedhe.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in; vertical-align: baseline;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #282828; font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">MACA-RO<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Maca-ro juga termasuk dalam
kategori tembang gedhe dimana jumlah tiap bait per pupuh dapat berkurang dari
empat empat namun jumlah suku kata disetiap baitnya tidak harus sama. Maca-ro
juga diciptakan oleh seorang pujangga istana yang memperbanyak maca-sa ialah
Yogiswara.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in; vertical-align: baseline;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #282828; font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">MACA-TRI<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Maca-tri merupakan tembang
kategori ketiga adalah tembang tengahan yang katanya diciptakan oleh Resi
Wiratmaka seorang Pandita Istana janggala dan lalu disempurkan oleh Pangeran
Panji Inokartapati dan salah seorang saudaranya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Maca-tri yang telah disempurnakan
tersebut nantinya merupakan cikal bakal dari macapat dan tembang cilik yang
diciptakan oleh Sunan Bonang kemudian diturunkan kepada semua wali.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 3; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><v:shape alt="sejarah tembang macapat" id="Gambar_x0020_19" o:spid="_x0000_s1028" style="height: 199.15pt; left: 0; margin-left: 10.9pt; margin-top: 21.3pt; mso-height-percent: 0; mso-height-percent: 0; mso-height-relative: page; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-width-percent: 0; mso-width-percent: 0; mso-width-relative: page; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 324.75pt; z-index: 251682816;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="sejarah tembang macapat" src="file:///C:/Users/DWITAR~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg">
<w:wrap type="square">
</w:wrap></v:imagedata></v:shape><b><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #dd3333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 16.5pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">Sejarah Tembang Macapat</span></b><b><span style="color: #dd3333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 16.5pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Secara umum diperkirakan bahwa
macapat muncul pada akhir masa Majapahit dan dimulainya pengaruh Walisanga,
namun hal ini hanya bisa dikatakan untuk situasi di Jawa Tengah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sebab di Jawa Timur dan Bali
macapat telah dikenal sebelum datangnya Islam. Sebagai contoh ada sebuah teks
dari Bali atau Jawa Timur yang dikenal dengan judul Kidung Ranggalawé dikatakan
telah selesai ditulis pada tahun 1334 Masehi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Namun di sisi lain, tarikh ini
disangsikan karena karya ini hanya dikenal versinya yang lebih mutakhir dan
semua naskah yang memuat teks ini berasal dari Bali. Sementara itu mengenai
usia macapat, terutama hubungannya dengan kakawin, mana yang lebih tua,
terdapat dua pendapat yang berbeda.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Prijohoetomo berpendapat bahwa
macapat merupakan turunan kakawin dengan tembang gedhé sebagai
perantara. Pendapat ini disangkal oleh Poerbatjaraka dan Zoetmulder. Menurut
kedua pakar ini macapat sebagai metrum puisi asli Jawa lebih tua usianya
daripada kakawin. Maka macapat baru muncul setelah pengaruh India semakin
pudar.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 3; vertical-align: baseline;"><b><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #dd3333; font-family: "inherit",serif; font-size: 16.5pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;"> </span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 3; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><b><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #dd3333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 16.5pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">Penciptaan Macapat<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Macapat sebagai sebutan metrum
puisi Jawa Pertengahan dan Jawa Baru, yang hingga kini masih digemari
masyarakat, ternyata sulit dilacak sejarah penciptaanya. Purbatjaraka
menyatakan bahwa macapat lahir bersamaan dengan syair berbahasa Jawa Tengahan;
bilamana macapat mulai dikenal, belum diketahui secara pasti. Pigeud
berpendapat bahwa tembang macapat digunakan pada awal periode Islam. Pernyataan
Pigeud yang bersifat informasi perkiraan itu masih perlu diupayakan kecocokan tahunnya
yang pasti.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Karseno Saputra memperkirakan
atas dasar analisis terhadap beberapa pendapat beberapa pendapat</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 13pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 115%;"> </span><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">dan pernyataan. Apabila pola
metrum yang digunakan pada tembang macapat sama dengan pola metrum tembang
tengahan dan tembang macapat tumbuh berkembang sejalan dengan tembang tengahan,
maka diperkirakan tembang macapat telah hadir di kalangan masyarakat peminat
setidak-tidaknya pada tahun 1541 masehi. Perkiraan itu atas dasar angka tahun
yang terdapat pada Kidung Subrata, Juga Rasa Dadi Jalma yang bertahun
1643 Jawa atau 1541 Masehi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Penentuan ini berpangkal pijak
dari pola metrum macapat yang paling awal yang terdapat pada Kidung
Subrata. Sekitar tahun itu hidup berkembang puisi berbahasa Jawa Kuno, Tawa
Tengahan, dan Jawa Baru, yaitu kekawin, kidung, dan macapat. Tahun perkiraan
itu sesuai pula dengan pendapat Zoetmulder bahwa lebih kurang pada abad XVI di
Jawa hidup bersama tiga bahasa, yaitu Jawa Kuno, Jawa Tengahan, dan Jawa Baru.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam Mbombong
Manah (Tejdohadisumarto, 1958: 5 ) disebutkan bahwa tembang macapat (yang
mencakup 11 metrum ) diciptakan oleh Prabu Dewawasesa atau Prabu Banjaran Sari
di Sigaluh pada tahun 1191 Jawa (1279 Masehi). Tetapi menurut sumber lain,
tampaknya macapat tidak hanya diciptakan oleh satu orang, tetapi oleh beberapa
orang wali dan bangsawan (Laginem, 1996: 27).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Para pencipta itu adalah Sunan
Giri Kedaton, Sunan Giri Prapen, Sunan Bonang, Sunan Gunung Jati, Sunan
Muryapada, Sunan Kali Jaga, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Geseng, Sunan
Majagung, Sultan Pajang, Sultan Adi Eru Cakra, dan Adipati Nata Praja.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Namun berdasarkan kajian ilmiah,
ada dua pendapat yang memiliki sedikit perbedaan tentang timbulnya macapat.
Pendapat pertama bertumpu bahwa tembang macapat lebih tua dibanding tembang
gede dan pendapat kedua bertumpu pada anggapan sebaliknya. Kecuali pendapat itu
ada pendapat lain tentang timbulnya macapat berdasarkan perkembangan bahasa.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="background: white; line-height: 16.5pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo3; mso-outline-level: 4; text-indent: -.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #282828; font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tembang macapat
lebih tua daripada tembang gede<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pendapat pertama beranggapan
bahwa tembang macapat lebih tua daripada <i>tembang gede tanpa
wretta </i>atau <i>tembang gede kawi miring</i>. Tembang macapat
timbul pada zaman Majapahit akhir, ketika pengaruh kebudayaan Islam mulai surut
(Danusuprapto, 1981: 153-154). Dikemukakan pula oleh Purbatjaraka bahwa
timbulnya macapat bersamaan dengan kidung, dengan anggapan bahwa tembang
tengahan tidak ada (Poerbatjaraka, 1952: 72).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="background: white; line-height: 16.5pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo3; mso-outline-level: 4; text-indent: -.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #282828; font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tembang macapat
lebih muda daripada tembang gede<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pendapat kedua beranggapan bahwa
tembang macapat timbul pada waktu pengaruh kebudayaan Hindu semakin menipis dan
rasa kebangsaan mulai tumbuh, yaitu pada zaman Majapahit akhir. Lahirnya
macapat berurutan dengan kidung, muncullah tembang gede berbahasa Jawa
Pertengahan, berikutnya muncul macapat berbahasa Jawa Baru.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada zaman Surakarta awal timbul
tembang gede kawi miring. Bentuk gubahan berbahasa Jawa Baru banyak digemari
adalah kidung dan macapat. Proses pemunculannya bermula dari lahirnya
karya-karya berbahasa Jawa Pertengahan yang biasa disebut dengan
kitab kidung, kemudian muncul karya-karya berbahasa Jawa Baru berupa
kitab suluk dan kitab niti. Kitab suluk dan niti itu memberikan
sumbangan yang besar terhadap perkembangan macapat.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="background: white; line-height: 16.5pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo3; mso-outline-level: 4; text-indent: -.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #282828; font-family: Wingdings; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Wingdings; mso-bidi-font-weight: bold; mso-fareast-font-family: Wingdings;">ü<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tembang macapat
berdasarkan perkembangan bahasa<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam hipotesis Zoetmulder (1983:
35) disebutkan bahwa secara linguistik bahasa Jawa Pertengahan bukan merupakan
pangkal bahasa Jawa Baru, melainkan merupakan dua cabang yang terpisah dan
divergen pada bahasa Jawa Kuno. Bahasa jawa kuno merupakan bahasa umum selama
periode Hindu – Jawa sampai runtuhnya Majapahit.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sejak datang pengaruh Islam,
bahasa Jawa Kuno berkembang menurut dua arah yang berlainan yang menimbulkan
bahasa Jawa Pertengahan dan bahasa Jawa Baru. Kemudian, bahasa Jawa Pertengahan
dengan kidungnya berkembang di Bali dan bahasa Jawa Baru dengan macapatnya
berkembang di Jawa. Bahkan, sampai sekarang tradisi penulisan karya sastra Jawa
Kuno dan Pertengahan masih ada di Bali.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="background: white; line-height: 16.5pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 21.3pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-outline-level: 4;"><b><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #dd3333; font-family: "inherit",serif; font-size: 16.5pt; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;"> </span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 3; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><b><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #dd3333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 16.5pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">Struktur Aturan Tembang Macapat<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sebuah karya sastra macapat
biasanya terbagi menjadi beberapa pupuh, namun disetiap pupuhnya terbagi lagi
menjadi beberapa bagian dan pada bagian tersebut ada setiap pupuh yang
menggunakan metrum sama. Metrum tersebut biasanya tergantung pada watak isi
teks yang diceritakan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><v:shape alt="struktur tembang macapat" id="Gambar_x0020_20" o:spid="_x0000_s1027" style="height: 168.35pt; left: 0; margin-left: 8.65pt; margin-top: 39.3pt; mso-height-percent: 0; mso-height-percent: 0; mso-height-relative: page; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-width-percent: 0; mso-width-percent: 0; mso-width-relative: page; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 247.5pt; z-index: 251683840;" type="#_x0000_t75">
<v:imagedata o:title="struktur tembang macapat" src="file:///C:/Users/DWITAR~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg">
<w:wrap type="square">
</w:wrap></v:imagedata></v:shape><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jumlah pada per pupuh memiliki perbedaan tergantung jumlah teks
yang digunakan. Setiap teks dibagi lagi menjadi larik atau gatra.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setiap larik atau gatra tersebut
dibagi lagi menjadi suku kata atau wanda. Maka, disetiap gatra mempunyai jumlah
suku kata yang tetap dan berakhir dengan sebuah vokal yang sama juga.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Aturan mengenai penggunaan jumlah
suku kata tersebut diberi nama dengan sebutan guru wilangan. Namun aturan
pemakaian vokal akhir setiap larik atau gatra diberi nama guru lagu.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 3; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><b><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #dd3333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 16.5pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">Jenis Metrum Macapat<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jumlah metrum baku macapat
terdapat 15 buah, kemudian metrum-metrum tersebut dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu tembang cilik, tembang tengahan, dan tembang gedhe.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Tembang cilik terdapat sembilan
metrum, tembang tengahan terdapat enam metrum, sedangkan tembang gede hanya
mempunyai satu metrum.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terdapat beberapa jenis tembang
macapat. Masing jenis tembang mempunyai aturan berupa guru lagu dan guru
wilangan yang masing-masing mempunya aturan berbeda-beda.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Agar mempermudah membedakan
antara guru gatra, guru wilangan dan guru lagu dari tembang-tembang macapat.
Oleh karena itu disetiap metrum ditata dalam sebuah tabel,</span><span style="color: #444444; font-family: "Raleway",serif;"> </span><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">berikut dibawah ini penjelasan tentang struktrur pengertian Guru
Gatra, Guru Lagu, dan Guru Wilangan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 3; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><b><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #dd3333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 16.5pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">Perwatakan Tembang Macapat<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dalam tembang macapat terdapat
watak yang erat kaitannya dengan isi metrum dan lagu. Dalam teks yang bermetrum
Asmarandana, misalnya, watak yang dimiliki adalah rasa sedih, rindu, dan mesra
sehingga isinya terkandung di dalamnya melukiskan rasa sedih, rindu, dan mesra
pula.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Apabila teks itu didendangkan,
lagunya harus sesuai dengan suasana yang terdapat dalam isinya. Dengan
demikian, penggunaan suatu metrum harus sesuai dengan wataknya karena watak
turut menentukan nilai keindahan tembang.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Setiap tembang memunyai watak
yang berbeda dari jenis tembang yang lain. Watak tembang telah dirumuskan dalam
beberapa aturan baku kesusasteraan Jawa.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Di bawah ini perwatakan tembang
macat</span></p><p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; vertical-align: baseline;"></p><ol style="text-align: left;"><li><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12pt; line-height: 115%; text-indent: -0.5in;">Asmaradana; berwatak:
sedih, rindu, mesra; kegunaan: menyatakan rasa sedih, rindu, mesra.</span></li><li><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Balabak; berwatak: santai,
seenaknya; kegunaan: menggambarkan suasana santai, kurang sungguh-sungguh.<o:p></o:p></span></li><li><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Durma; berwatak: bersemangat,
keras, galak; kegunaan: mengungkapkan kemarahan, kejengkelan, peperangan.<o:p></o:p></span></li><li><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dandanggula; berwatak:
manis, luwes, memukau; Kegunaan: menggambarkan berbagai hal dan suasana.<o:p></o:p></span></li><li><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gambuh; berwatak: wajar, jelas,
tanpa ragu-ragu; Kegunaan: mengungkapkan hal-hal bersifat kekeluargaan,
nasihat, dan kesungguhan hati.<o:p></o:p></span></li><li><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Girisa; berwatak: hati-hati,
sungguh-sungguh; kegunaan: melukiskan hal-hal yang mengandung kewibawaan,
pendidikan, pengajaran.<o:p></o:p></span></li><li><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jurudemung; berwatak: senang,
gembira, menggoda; kegunaan: melukiskan hal-hal yang mengandung banyak
tingkah, memancing asmara.<o:p></o:p></span></li><li><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Kinanti; berwatak: terpadu,
gembira, mesra; kegunaan: memberi nasihat, mengungkapkan kasih sayang.<o:p></o:p></span></li><li><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Maskumambang; berwatak: susah,
sedih,terharu, merana, penuh derita; kegunaan: melukiskan suasana sedih, pilu,
penuh derita.<o:p></o:p></span></li><li><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Megatruh; berwatak: susah, sedih,
penuh derita, kecewa, menerawang; kegunaan: melukiskan suasana sedih pilu,
penuh derita, menerawang.<o:p></o:p></span></li><li><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Mijil; berwatak: terharu,
terpesona; kegunaan: menyatakan suasana haru, terpesona dalam hubungannya
dengan kasih sayang, nasihat.<o:p></o:p></span></li><li><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pangkur; berwatak: gagah,
perwira, bergairah, bersemangat; kegunaan: memberikan nasihat yang bersemangat,
melukiskan cinta yang berapi-api, suasana yang bernada keras<o:p></o:p></span></li><li><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pucung; berwatak: santai,
seenaknya; kegunaan: menggambarkan suasana santai, kurang bersungguh-sungguh.<o:p></o:p></span></li><li><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sinom; berwatak: senang, gembira,
memikat; Kegunaan: menggambarkan suasana, gerak yang lincah.<o:p></o:p></span></li><li><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;"> </span></span><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Wirangrong: berwatak:
berwibawa; Kegunaan: mengungkapkan suasana yang mengandung
keagungan, keindahan alam, pendidikan</span> </li></ol>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><b><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #dd3333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 16.5pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">Tabel Tembang Macapat</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijdQo-WCabBM5Lrlarc2VGOZaS78XwqR9YNgUYa10sn2fycrjVaj2aRXRS0XxNwdoaawHQ3LbTveghnPhvb4vsf30B_NyFcgMe679jXhBpbZEUTlfYpuhBMvWnfEWPe_UUkzvuAlKZ-H879KcwdyPCYigMg_AvZ98um3wdmaLAy4qqoTd9FhbK0cIHqxPV/s533/macapt.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="533" data-original-width="517" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijdQo-WCabBM5Lrlarc2VGOZaS78XwqR9YNgUYa10sn2fycrjVaj2aRXRS0XxNwdoaawHQ3LbTveghnPhvb4vsf30B_NyFcgMe679jXhBpbZEUTlfYpuhBMvWnfEWPe_UUkzvuAlKZ-H879KcwdyPCYigMg_AvZ98um3wdmaLAy4qqoTd9FhbK0cIHqxPV/s320/macapt.jpg" width="310" /></a></div><br /><v:shape alt="tabel-tembang-macapat" id="Gambar_x0020_4" o:spid="_x0000_s1026" style="height: 262pt; left: 0; margin-left: 29.85pt; margin-top: .4pt; mso-height-percent: 0; mso-height-percent: 0; mso-height-relative: page; mso-position-horizontal-relative: text; mso-position-horizontal: absolute; mso-position-vertical-relative: text; mso-position-vertical: absolute; mso-width-percent: 0; mso-width-percent: 0; mso-width-relative: page; mso-wrap-distance-bottom: 0; mso-wrap-distance-left: 9pt; mso-wrap-distance-right: 9pt; mso-wrap-distance-top: 0; mso-wrap-style: square; position: absolute; text-align: left; visibility: visible; width: 253.7pt; z-index: 251658240;" type="#_x0000_t75"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12pt;"> </span></v:shape><p></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jadi, ringkasnya:<br />
• Guru Gatra merupakan banyaknya jumlah larik (baris) dalam satu
bait.<br />
• Guru Lagu merupakan persamaan bunyi sajak di akhir kata dalam
setiap larik (baris).<br />
• Guru Wilangan merupakan banyaknya jumlah wanda (suku kata) dalam
setiap larik (baris).<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Terdapat 11 macam tembang
macapat. Beberapa “tutur" dari orang tua menjelaskan bahwa, kesebelas
tembang macapat tersebut sebenarnya menggambarkan tahap-tahap kehidupan manusia
dari mulai alam ruh sampai dengan meninggalnya. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: 35.45pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> </span></p>
<p class="MsoNormal" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; mso-outline-level: 3; text-align: justify; vertical-align: baseline;"><b><span style="border: none windowtext 1.0pt; color: #dd3333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 16.5pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-border-alt: none windowtext 0in; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; padding: 0in;">Istilah-istilah dalam tembang
macapat<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -.25in; text-align: justify; text-indent: -.5in;"></p><ol><li><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><b><i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Ada-ada</span></i></b><b><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> adalah</span></b><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> vokal yang dilakukan
oleh dalang untuk membuat suasana sereng (marah) dalam pewayangan.</span></li><li><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Andhegan adalah</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> tempat pemberhentian nafas ketika melagukan tembang.
Perbedaannya dengan pedhotan adalah andhegan lebih lama tempo perhentiannya
secara fakultatif.<o:p></o:p></span></li></ol><!--[if !supportLists]--><p></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;"><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Contoh adalah</span><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;"><i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bapak pocung, dudu watu dudu gunung (A)</span></i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;"><i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Dawa, kaya ula,</span></i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;"><i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pencokanmu, wesi miring (A)</span></i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 63.8pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;"><i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Yen lumaku, si pocung ngumbar suwara. (A)</span></i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;"> </span></span><b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bawa adalah</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> adalah tembang yang digunakan untuk membuka gendhing dalam
sajian karawitan. Biasanya yang digunakan adalah tembang gedhe dan tembang
tengahan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Contoh
: <i>bawa Dhandhang gula padasih</i></span><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> “sekar tengahan Kusworogo</span></i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“ sekar
ageng Minta jiwo</span></i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Cakepan adalah</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> rangkaian kata atau kalimat yang digunakan
dalam tembang. Dalam bahasa Indonesia sama dengan syair.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Cengkok adalah</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> gaya lagu tiap orang dengan orang lain atau gaya daerah satu
dengan yang lain mungkin ada perbedaan. Adanya perbedaan ini adalah perbedaan
gaya lagu atau cengkok. Meskipun nama lagunya sama<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 42.55pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><i><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Contohnya
: Lagu Sinom daerah Semarang berbeda dengan lagu Sinom di Surakarta, dan
sebagainya<o:p></o:p></span></i></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gatra </span></b><b><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">adalah</span></b><span style="color: #282828; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Helvetica; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> merupakan banyaknya jumlah larik
(baris) dalam satu bait.</span><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gending /
Lagu adalah</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> suara yang indah dari gamelan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>8.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gerong adalah</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> tembang yang dilagukan oleh beberapa orang pria (wiraswara)
untuk mengisi bagian tertentu dari gendhing.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Contoh
: <i>Gerong Ladrang Pangkur</i></span><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 1.0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;"><i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">“ Ladrang
Sri Kuncoro</span></i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">
“ Ketawang Puspowarno,</span></i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> dan lain sebagainya</span><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>9.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Gregel adalah</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> permainan suara dari seorang vokalis untuk memperindah lagu.
Permainan suara ini tiap-tiap vokalis tidak sama. Jadi
menurut cengkok dan gregelnya sendiri.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>10.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Jineman adalah </span></b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">bagian tembang yang dilagukan oleh beberapa orang. Bagian
tembang yang dilagukan ini adalah bagian tembang yang digunakan untuk
bawa. Jineman bentuk ini harap dibedakan dengan jineman sebagai bentuk
gendhing.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>11.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Laras adalah</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> urutan nada-nada yang rendah ke nada yang tinggi atau
sebaliknya. Laras yang dimaksud yaitularas Slendro dan laras Pelog.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>12.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Laya / Tempo adalah</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Cepat lambatnya suara dalam membawakan tembang.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>13.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Luk adalah</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> perpanjangan lagu yang diolah rasa keindahannya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>14.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pada adalah</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> satuan tembang yang
dalam bahasa Indonesia sama dengan bait.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>15.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Panembrama adalah</span></b><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Kata Panembrama dari asal kata <b><i>sambrama</i></b> yang
artinya membuat acara dengan hormat.Jadi Panembrama artinya Lagu-laguan / <i>Lelagon
/ tetembangan </i>yang dipakai untuk acara memberi penghormatan
kepada para tamu. Biasanya diawali dengan <i>Bawa </i>dan dilanjutkan
dengan <i>gerong </i>/ menyanyi bersama. /koor.</span><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>16.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pathet adalah</span></b><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> susunan nada di dalam suatu laras, yang dapat menimbulkan
suatu suasana.</span><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>17.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pupuh adalah</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Kumpulan tembang sewarna yang terdiri dari beberapa “Pada”
/bait dan isinya antara bait satu dengan satunya berkaitan..<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraph" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.75pt; text-align: justify; text-indent: -.5in;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;"> </span>18.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pedhotan adalah</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">tempat pemutusan
pernafasan ketika orang melagukan tembang. Pedhotan ini ada
dua macam yaitu pedhotan kenceng dan pedhotan kendho. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>19.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pedhotan kenceng adalah</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> pemutusan kata pada susunan melodi yang membutuhkan perhentian.
</span><i><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Anoman ma lumpat sampun</span></i><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.</span><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>20.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Pedhotan kendho adalah</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> pemutusan kata yang bertepatan dengan perhentian
melodis. </span><i><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bapak
Pocung / dudu watu dudu gunug</span></i><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">.</span><span style="color: #222222; font-family: "Arial",sans-serif; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-theme-font: minor-bidi; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>21.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sindhenan
adalah</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> adalah tembang yang dilakukan oleh seorang
wanita yang disebut swarawati atau pesindhen atau waranggana untuk mengisi
gendhing, jadi bersama-sama dengan instrumen gamelan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>22.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Sendhon adalah</span></b><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> vokal yang dilakukan oleh dalang untuk membuat suasana sedih
dalam pewayangan.</span><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>23.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><i><span style="color: #222222; font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">S</span></i></b><b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">ekar / Tembang /
Vokal adalah</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> lagu yang berasal dari
manusia.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>24.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Suluk adalah</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> adalah suatu tembang yang dilagukan oleh dalang dengan maksud
menciptakan suasana tertentu pada adegan wayang kulit. Ada tiga macam sulukan,
yaitu (a) pathetan, berfungsi menciptakan suasana merdeka; (b) sendhon,
berfungsi menciptakan suasana sedih; dan (c) ada-ada, berfungsi menciptakan
suasana marah atau tegang.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>25.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Swarantara, Sruti,
Interval adalah</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> jarak antara nada yang
satu dengan nada berikutnya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: 35.45pt; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -21.25pt; text-align: justify; text-indent: -35.45pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>26.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><b><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Titilaras
(Noot) adalah</span></b><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> Alat
untuk mencatat. suatu seni suara. Yang biasa kita kenal adalah “<b>titilaras
Kepatihan”, </b>karena titilaras Kepatihan dipergunakan dalam mencatat
tembang, <i>gendhing, gerong</i> dan lain-lain. Disebut Titilaras
Kepatihan sebab titi laras ini diciptakan oleh Patih Wreksodiningrat I di
Kepatihan Surakarta pada tahun 1910</span><span style="color: #333333; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo4; mso-text-indent-alt: -.25in; text-align: justify; text-indent: -.5in;"><!--[if !supportLists]--><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Centabel Book"; mso-fareast-font-family: "Centabel Book";"><span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span>27.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">
</span></span><!--[endif]--><i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Uran – uran</span></i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> adalah lagu vokal yang tanpa patokan. Jadi lagu
maupun <i>cakepannya</i> tidak tertentu, menurut selera bagi yang
melagukan.</span><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Contoh :
- <i>Uran-uran</i> yang akan menidurkan puteranya.</span><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 115%; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;"><i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> -Uran-uran</span></i><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> orang yang membajak/bekerja di sawah.</span><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 9.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></p>
<b><div style="text-align: justify;"><b><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;">Wanda adalah </span></b><span style="color: #222222; font-family: "Centabel Book"; font-size: 12pt; line-height: 107%;">Suku kata</span></div></b>dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/17692799745382435055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-60720472955134739702023-07-06T19:28:00.004+07:002023-07-07T09:06:03.950+07:00Wayang: Seni Pertunjukan Tradisional Indonesia yang Mendalam<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3Blaz53cJpipQ5KMjZU9z8MXlZ-vDRMG4i0Wh4YYniB7SgQey85wNpFgu5GPBc9vztB8VuDGCbVU9bj3E5thg16jxiSjqL71s4Cd3JFXxCx5oQN0RoXs4UAVbUci11iO7jG5bVmpJjravwzEXE5xNSwAqVUVX8NRlmkf1WtmbcYtINTkAZ7xUwqWCoJuy/s597/wayang.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="418" data-original-width="597" height="140" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3Blaz53cJpipQ5KMjZU9z8MXlZ-vDRMG4i0Wh4YYniB7SgQey85wNpFgu5GPBc9vztB8VuDGCbVU9bj3E5thg16jxiSjqL71s4Cd3JFXxCx5oQN0RoXs4UAVbUci11iO7jG5bVmpJjravwzEXE5xNSwAqVUVX8NRlmkf1WtmbcYtINTkAZ7xUwqWCoJuy/w200-h140/wayang.png" width="200" /></a></div><br /><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 1.25em 0px; white-space-collapse: preserve;">Pendahuluan:</p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 1.25em 0px; white-space-collapse: preserve;"></p><div style="text-align: justify;">Wayang adalah salah satu seni pertunjukan tradisional yang sangat terkenal di Indonesia. Dengan akar budaya yang kaya dan warisan sejarah yang kuat, wayang telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Indonesia selama berabad-abad. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi aspek-aspek penting dari seni pertunjukan wayang, termasuk sejarahnya, jenis-jenisnya, serta pengaruhnya terhadap budaya dan masyarakat Indonesia.</div><p></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 1.25em 0px; white-space-collapse: preserve;">Sejarah Wayang:
</p><div style="text-align: justify;">Wayang memiliki akar budaya yang sangat tua dan diperkirakan telah ada sejak zaman Hindu-Buddha di Indonesia. Pertunjukan wayang awalnya memiliki tujuan religius dan sering digunakan untuk menyampaikan ajaran agama kepada masyarakat. Selama bertahun-tahun, wayang mengalami perkembangan dan penyempurnaan dalam bentuk dan cerita, terutama pada masa keemasan Kerajaan Majapahit di Jawa.</div><p></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 1.25em 0px; white-space-collapse: preserve;">Jenis-Jenis Wayang:
</p><div style="text-align: justify;">Di Indonesia, terdapat berbagai jenis wayang yang berasal dari berbagai daerah. Beberapa jenis wayang yang terkenal antara lain wayang kulit, wayang golek, wayang orang, dan wayang topeng. Setiap jenis wayang memiliki ciri khasnya sendiri dalam hal bentuk, teknik pertunjukan, dan cerita yang diangkat. Misalnya, wayang kulit menggunakan bayangan kulit untuk memainkan karakternya, sedangkan wayang golek menggunakan boneka kayu yang bisa bergerak.</div><p></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 1.25em 0px; white-space-collapse: preserve;">Pengaruh Budaya dan Masyarakat:
</p><div style="text-align: justify;">Wayang tidak hanya sekadar seni pertunjukan, tetapi juga memiliki pengaruh yang mendalam terhadap budaya dan masyarakat Indonesia. Pertunjukan wayang sering kali dianggap sebagai sarana untuk menyampaikan nilai-nilai moral dan pesan-pesan kehidupan kepada penonton. Selain itu, wayang juga menjadi medium penting dalam melestarikan tradisi dan sejarah Indonesia, serta memperkuat rasa kebangsaan dan identitas budaya.</div><p></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 1.25em 0px; white-space-collapse: preserve;">Pengakuan UNESCO:
</p><div style="text-align: justify;">Pentingnya wayang sebagai warisan budaya dunia diakui oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization). Pada tahun 2003, seni pertunjukan wayang kulit Indonesia secara resmi diakui sebagai "Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia" oleh UNESCO. Pengakuan ini menegaskan nilai-nilai keunikan, keindahan, dan keberlanjutan wayang sebagai warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.</div><p></p><p style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-ring-color: rgba(69,89,164,.5); --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-offset-shadow: 0 0 transparent; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-shadow: 0 0 transparent; --tw-rotate: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-shadow-colored: 0 0 transparent; --tw-shadow: 0 0 transparent; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; background-color: #f7f7f8; border: 0px solid rgb(217, 217, 227); box-sizing: border-box; color: #374151; font-family: Söhne, ui-sans-serif, system-ui, -apple-system, "Segoe UI", Roboto, Ubuntu, Cantarell, "Noto Sans", sans-serif, "Helvetica Neue", Arial, "Apple Color Emoji", "Segoe UI Emoji", "Segoe UI Symbol", "Noto Color Emoji"; font-size: 16px; margin: 1.25em 0px 0px; white-space-collapse: preserve;">Kesimpulan:
Wayang merupakan seni pertunjukan tradisional Indonesia yang kaya akan sejarah dan makna. Dalam bentuknya yang beragam, wayang tidak hanya menghibur tetapi juga menyampaikan pesan moral dan menghubungkan masyarakat dengan warisan budaya mereka. Pengakuan oleh UNESCO menjadi bukti betapa pentingnya wayang dalam konteks budaya dunia. Dengan upaya pelestarian yang berkelanjutan, diharapkan wayang akan terus menjadi bagian integral dari kehidupan budaya Indonesia dan dihargai oleh generasi mendatang.</p>dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/17692799745382435055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-7272870164120281692023-01-21T16:43:00.000+07:002023-01-21T16:43:21.792+07:00Membuat efek Text Mask menggunakan Adobe Photoshop<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH8hdDCyli3pHBpn0Llc3jXJoJFVOu9dBOguc_5UebGMDEfCd1jpWnfYuANtT4Mbp6kVnVWdux1uDY41F6RX1Pv87Ia6GNuXHapTF0CahZwOtQjD4DYluRx7cOr3PSS6csn6PeBmbeN8m2OB6NoBrVTMd5L6--gBHDCTdeF6nwDFk9udv5AqcXVSZj8A/s4000/text%20mask.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2250" data-original-width="4000" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH8hdDCyli3pHBpn0Llc3jXJoJFVOu9dBOguc_5UebGMDEfCd1jpWnfYuANtT4Mbp6kVnVWdux1uDY41F6RX1Pv87Ia6GNuXHapTF0CahZwOtQjD4DYluRx7cOr3PSS6csn6PeBmbeN8m2OB6NoBrVTMd5L6--gBHDCTdeF6nwDFk9udv5AqcXVSZj8A/w429-h241/text%20mask.png" width="429" /></a></div><i>Assalamualaikum wr,wb.</i><div><br /></div><div>Selamat pagi, sore, petang sob!!</div><div>bingung buat thumbnile vlog piknik yang itu-itu aja? Coba deh edit foto anda dengan <b>Text Mask effect</b> dijamin kekinian... </div><div><br /></div><div>Ane mau kasih tutorialnya nihh,, </div><div><br /></div><div><b>Notice = </b>"mood harus baik yaa sob, karena sebuah design bagus dan ide kreatif bisa jadi bagus tergantung mood kalian".</div><div><br /></div><div>Berikut langkah-langkahnya.</div><div>1. siapkan Adobe Photoshop. buat file baru dan siapkan gambar yang akan di edit.</div><div>2. klik tools text untuk membuat text lalu tulislah text yang akan di buat.</div><div>3. tentukan font, ukuran dan waranya. </div><div>4. klik toolbar layers pada pojok kanan bawah. </div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjDt9zqkKdn_c5BN4xMmQij3gnvPv7hsypagMRSDrWbY9FWcTslwqeSMwGfQVtjf8vQmp0V5GxvO2UxnV70q_uACraog93mOP2QZ-lRjzSmpaQURRtJ-g4Lxno4XNQHLrO6VIVgKsAPLRf7elKTuTRVjvY8dBx8b77n_mrl7kh12IBQ5jb0w3u7yb009A" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="307" data-original-width="378" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjDt9zqkKdn_c5BN4xMmQij3gnvPv7hsypagMRSDrWbY9FWcTslwqeSMwGfQVtjf8vQmp0V5GxvO2UxnV70q_uACraog93mOP2QZ-lRjzSmpaQURRtJ-g4Lxno4XNQHLrO6VIVgKsAPLRf7elKTuTRVjvY8dBx8b77n_mrl7kh12IBQ5jb0w3u7yb009A" width="296" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>5. pada layers (Background) kita duplikat dengan menekan "Ctrl+J". begitu juga dengan text yang akan kita edit.</div><div>6. kita klik layers (Bakground) dan klik toolbar "object selection tool" untuk menyeleksi gambar yang akan kita edit, lalu klik layers mask untuk menyeleksi atau memotong objek yang kita tentukan. </div><div>7. lalu masuk ke layers lagi untuk mnyetting text tersebut. </div><div>8. klik kanan pada bagian text lalu klik blending options. </div><div>9. setting pada bagian contour dan stroke, seperti gambar dibawah.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiLCO7xefAaBSzZRr9H2jnS2lpXPJn3aQ2ij8Bx9fD0icXyJ2q42bBnu450StJg0o6aY0uTIm7W1qLK1iRY0sps1fUFRsGEXCBLSKXuGVF1D8HfbiTYBxuzCwubmCdI3jxnTDzXYtBHHa1SgC3oY025-aPBh3BoZVDyGYW1WKBA2TfE9rHBG8uEvoQNKw" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="495" data-original-width="783" height="202" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiLCO7xefAaBSzZRr9H2jnS2lpXPJn3aQ2ij8Bx9fD0icXyJ2q42bBnu450StJg0o6aY0uTIm7W1qLK1iRY0sps1fUFRsGEXCBLSKXuGVF1D8HfbiTYBxuzCwubmCdI3jxnTDzXYtBHHa1SgC3oY025-aPBh3BoZVDyGYW1WKBA2TfE9rHBG8uEvoQNKw" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEitxv2TiKuHV9NoJbw3Uq1eNmegVszimerjq2B-el47TPSy8eRxusu2e4Vaitutr94oAizv4qgqcCLH0HBH4k-Sf5zd9DIVTeAdT6kbbFyTdRVpSITCiV07p0VGCup6cuXTVceP1RFFGEuzjWO7L5n6dWb3UJ9CjeAKxtgxsLbaperkYQMgMEjp1EwJdw" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="342" data-original-width="378" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEitxv2TiKuHV9NoJbw3Uq1eNmegVszimerjq2B-el47TPSy8eRxusu2e4Vaitutr94oAizv4qgqcCLH0HBH4k-Sf5zd9DIVTeAdT6kbbFyTdRVpSITCiV07p0VGCup6cuXTVceP1RFFGEuzjWO7L5n6dWb3UJ9CjeAKxtgxsLbaperkYQMgMEjp1EwJdw=w320-h240" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjmW0wnCotT3g3vWqrt12k6-XVdHEm4sSWZTBFR_lqZMlJ6gvG_w2jvyRVAewsx0Rn6jEuJQvaX_g7bzcv2WxK_0H7T91IL8b_rM9OvGKQCKXFhejVxRwjRpiNE-5woHHN0MbQtPLSJCvuDGtANz7kzhVCu_62ykrfVVbPMN09ze59-We8ce7pzncSB7g" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="429" data-original-width="388" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjmW0wnCotT3g3vWqrt12k6-XVdHEm4sSWZTBFR_lqZMlJ6gvG_w2jvyRVAewsx0Rn6jEuJQvaX_g7bzcv2WxK_0H7T91IL8b_rM9OvGKQCKXFhejVxRwjRpiNE-5woHHN0MbQtPLSJCvuDGtANz7kzhVCu_62ykrfVVbPMN09ze59-We8ce7pzncSB7g=w321-h240" width="321" /></a></div></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div><div>10. lalu gabungkan dengan link layers untuk ke dua layer text tersebut. lalu text yang masih original tanpa edit kita pindahkan ke bawah setelah layers background yang sudah di mask (potongan objek gambar). </div><div>11. dan hasilnya akan seperti tujuan artikel tutorial ini di buat. lalu tentukan tata letak sesuai keiginan anda.</div><div><br /></div><div>Demikian tutorial membuat efek text mask menggunakan adobe photoshop. jika kurang paham mengenai edit tersebut, bisa melihat tutorialnya di youtube saya.<i><a href="https://youtu.be/XrdzKcmKgHc" target="_blank">link youtube tutorial</a></i></div><div><b><br /></b></div><div>Sedikit pesan dari saya, teruslah berkarya. Semoga bermanfaat.</div><div>Terimakasih. </div><div><i> Wassalamualaikum wr,wb. </i></div><div><br /></div>dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/17692799745382435055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-17886838780834714202021-07-29T09:23:00.001+07:002021-07-29T09:23:08.733+07:00LEKAS SEMBUH NEGERIKU<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggT3oi9panqReLjG8OmCv9q4gBMuu6IfpPpXRWeULDAu13sKEofs0lhFJxNsejaCAd2_U0FVeBTYtGIjxzemdUSNpWyvg_MC2sKPvVMlmWyGtwOsoZ7VGeo-At1mGlUaYnDOyXPoNLV8a8/s480/hqdefault.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="480" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggT3oi9panqReLjG8OmCv9q4gBMuu6IfpPpXRWeULDAu13sKEofs0lhFJxNsejaCAd2_U0FVeBTYtGIjxzemdUSNpWyvg_MC2sKPvVMlmWyGtwOsoZ7VGeo-At1mGlUaYnDOyXPoNLV8a8/w316-h240/hqdefault.jpg" width="316" /></a></div><p style="background-color: white; color: #757575; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; text-align: center;"><span style="font-size: medium;">Aku tau kamu sedang tidak baik-baik saja, tapi begitu hebatnya kamu menutupi sakitmu. </span></p><p style="background-color: white; color: #757575; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; text-align: center;"><span style="font-size: medium;">Menahannya sendiri tanpa mau kami tau.</span></p><p style="background-color: white; color: #757575; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; text-align: center;"><span style="font-size: medium;">Aku tau ini tak mudah untuk siapapun bahkan kamu sendiri. Kami pun merasakan apa yang kamu rasakan. Covid-19 telah menyakitimu juga kami. Kamu kuat, kamu hebat. </span></p><p style="background-color: white; color: #757575; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; text-align: center;"><span style="font-size: medium;">Aku yakin semua kan kembali seperti sedia kala. Aku yakin kamu akan baik-baik saja.</span></p><p style="background-color: white; color: #757575; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; text-align: center;"><span style="font-size: medium;">Kita hanya perlu bersabar dan saling menyemangati. Lekas sembuh negeriku. </span></p><p style="background-color: white; color: #757575; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; text-align: center;"><span style="font-size: medium;">Lekaslah membaik.</span></p><p style="background-color: white; color: #757575; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; text-align: center;"><span style="font-size: medium;">Aku merindukan tawamu, aku merindukan riangmu. </span></p><p style="background-color: white; color: #757575; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; text-align: center;"><span style="font-size: medium;">Lekas sembuh negeriku.</span></p><p style="background-color: white; color: #757575; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 15px; text-align: center;"> <b> ILHAM IKHWANUL ANAM</b></p>www.dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/00448271892576159755noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-45224533708829554142021-05-20T09:53:00.005+07:002023-12-01T20:44:17.445+07:00ARTIKEL BASA JAWA GENETIKA GURIT BANYUMASAN NONTON RONGGENG KARYA WARTO TIRTA<div class="article-content-body__item-page" data-page="2" data-title="Daftar Hari-Hari Besar Nasional dan Internasional" style="background-color: white; box-sizing: border-box; line-height: 23px;"><h2 class="article-content-body__item-title" data-component-name="desktop:read-page:article-content-body:section:pagetitle" style="box-sizing: border-box; color: #393939; font-family: Gotham, arial, helvetica, sans-serif; font-size: 24px; font-stretch: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; line-height: 1.29; margin-bottom: 30px; margin-top: 40px; padding: 0px;"><p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Dening: Dwi Taryanto, S.S<o:p></o:p></span></i></p>
<p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">SMP Nurul Islami Semarang</span></i></p><p align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; text-align: center;"><b style="text-align: justify;"><i><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Tembung Pangrunut
: </span></i></b><b style="text-align: justify;"><span lang="SV" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ansi-language: SV; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-font-kerning: 0pt; mso-ligatures: none;">Sastra Jawa Banyumas, Geguritan, Stilistika Genetik.</span></b></p></h2><div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #4a4a4a; font-family: PT Sans;"><span style="font-size: 15px;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Geguritan Nonton Ronggeng yakuwi salah sijining kumpulan geguritan sing nganggo basa Banyumasan. kumpulan gurit iki ana 44 geguritan anggitane Warto Tirta. Ana ing gurit Nonton Ronggeng Banyumas panganggit nggunakena basa ngapak utawa Banyumasan. Isi kang ditulis kanti lelewaning basa, uga ana parikan kanggo penjelas geguritan lan anane tembung-tembung sing ora teratur (tofografi). Gurit kie dikarepena bisa ngewehi gambaran lan wujud kanggo basa ngapak.</div></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #4a4a4a; font-family: PT Sans;"><span style="font-size: 15px;">Masalah ana ing panaliten kiye yakuwi lelewaning basa lan faktor-faktor genetik sing ngowahi gurit Banyumasan Nonton Ronggeng anggitane Warto Tirta.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #4a4a4a; font-family: PT Sans;"><span style="font-size: 15px;">Miturut masalah ning dhuwur, panaliten kiye nduweni kekarepan njlentrehake lelewaning basa lan faktor genetik sing ana ning gurit Banyumasan anggitane Warto Tirta. Panaliten kie nggunakena teori Stilistika Genetik, sing dikarepena supaya peneliti tetep merhateke segi-segi intrinsik lan sadar karya sastra dianggit pengarang karo manfaatna faktor imajinasi. Karya sastra yakuwi sawijineng struktur utawa produk sekang proses sejarah sing terus mlaku, lan pross strukturasi lan destrukturasi sing urip lan dirasakena masyarakat.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #4a4a4a; font-family: PT Sans;"><span style="font-size: 15px;">Pendekatan sing denggo, sajeroning panaliten kiye yakuwi stilistika genetik. Stilistika genetik kiye nggawekena lelewaning basa sing kajelentrehake masalah genetika yakuwi majas (metonimi, sinekdok, simile, personifikasi, lan metafora). Stilistika genetik uga njlentrehena babagan genetik yakuwi sosiologis pengarang lan pengaruhe masyarakat marang geguritan Nonton Ronggeng anggitane Warto Tirta. Pengarang nyoba njlentrehena apa kang dipikirna nganggo basa sing ora langsung lan angel dengerteni. Kanthi mengkana kudu dibutuhena daya gedhe kanggo ngerteni isi lan lelewaing basa antologi geguritan Nonton Ronggeng.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #4a4a4a; font-family: PT Sans;"><span style="font-size: 15px;"> Panaliten kiye njentrehena lelewaning basa ana ing antologi geguritan Nonton Ronggeng sing digambarena rong werna yakuwi majas lan maknane parikan sing depengaruhi karo unsur genetik. Ana ing geguritan Nonton Ronggeng anggitane Warto Tirta akeh ditemukena unsur majas metafora. Geguritan kiye nganggo kanthi basa entar kang nduwe teges sing ora semestine. </span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #4a4a4a; font-family: PT Sans;"><span style="font-size: 15px;">Ing antologi geguritan Nonton Ronggeng ana 14 geguritan kang nduweni parikan . parikan kuwe digunakena kanggo lelewaning basa, kejaba kuwi uga kanggo ngerteni sambung rapete geguritan lan maknane</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #4a4a4a; font-family: PT Sans;"><span style="font-size: 15px;">Genetika geguritan Nonton Ronggeng ewah amarga dening unsur sejarah, kahananing dunya, sosial budaya, lan masyarakat sakiwa tengenene. Unsur sejarah bisa mremati saka geguritan Soedirman, Gathot Soebroto, Masjid Saka Tunggal, lan liya-liyane, sing ngmbarna pejuang kemerdekaan. Geguritan sing ngambarna kahanaing dunya bisa dideleng sekang geguritan Tsunami, Plesir Gua Lawa, Banyumas, Baturaden, Alun-alun Purwakerta sing nggmbarna kahananing dunya, sing dideleng sekang sudut pengarang. Unsur sosial budaya sarta masyarakat sekiwa tengene bisa dideleng sekang geguritan Nonton Ronggeng, Slametan Mimiti Pari, Centheng Desa, Nyawah, Deres, Wong Desa lan liya-liyane sing nggmbarna kesenian-kesenian sing ana ning Banyumas lan kahanane sekiwa tengene pengarang.</span></span></div></div><div style="text-align: justify;"><span style="color: #4a4a4a; font-family: PT Sans;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_X5aelEiQ3waOMqqAfA_lAmFS8KQTpqFbFldKaTfFAn9TbRnumjPWVncyKjy7SU06kkQil8L3vp4O1Bg4bRJWsmg33bTISMWU1iJQnl8AlZjREtKLhz5dXV0W8yMLZVdp7nrhYSp7dnHTIW9flfgq1NX3hp7oNzEn_gCgkmMBIJJFD_w8I7ky2X5kc6kG/s411/NGAPAK.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="411" data-original-width="261" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_X5aelEiQ3waOMqqAfA_lAmFS8KQTpqFbFldKaTfFAn9TbRnumjPWVncyKjy7SU06kkQil8L3vp4O1Bg4bRJWsmg33bTISMWU1iJQnl8AlZjREtKLhz5dXV0W8yMLZVdp7nrhYSp7dnHTIW9flfgq1NX3hp7oNzEn_gCgkmMBIJJFD_w8I7ky2X5kc6kG/w203-h320/NGAPAK.png" width="203" /></a></div><br /><span style="font-size: 15px;"><br /></span></span></div><div style="color: #4a4a4a; font-family: "PT Sans"; font-size: 15px;"><br /></div></div>dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/17692799745382435055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-89166832663951761522021-04-27T08:38:00.008+07:002021-04-27T08:50:40.131+07:00Jadwal Waktu Sholat <p style="text-align: center;"><iframe frameborder="0" height="1200" src="https://www.jadwalsholat.org/adzan/monthly.php?id=265" width="750"></iframe><a href="https://www.jadwalsholat.org" target="_blank"><img alt="jadwal-sholat" class="aligncenter" height="18" src="https://www.jadwalsholat.org/wp-content/uploads/2013/09/jadwal-sholat.png" style="text-align: center;" width="81" /></a></p>
<div class="separator" style="clear: both;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE_Pq7vXM2wbE5M3Ea6mF49joogz8Dw2P2l9QgwxGM0nSo81TWis68cA6xdQ6k9PLFWjS-xlhyCtp_HlpP6xhuv2a9qA0kKTfTaU3oQcZXFs9ySMpBYHa-k8L90Co6dk96zeWarj0iEMsj/s402/Screenshot_9.jpg" style="display: block; padding: 1em 0px; text-align: center;"><img alt="" border="0" data-original-height="319" data-original-width="402" height="159" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE_Pq7vXM2wbE5M3Ea6mF49joogz8Dw2P2l9QgwxGM0nSo81TWis68cA6xdQ6k9PLFWjS-xlhyCtp_HlpP6xhuv2a9qA0kKTfTaU3oQcZXFs9ySMpBYHa-k8L90Co6dk96zeWarj0iEMsj/w200-h159/Screenshot_9.jpg" width="200" /></a></div>dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/17692799745382435055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-63291201161176948362019-11-25T11:34:00.000+07:002019-12-10T06:26:41.522+07:00PANDUAN MENULIS DAN SOFTWARE HURUF JAWA <div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Terbatasnya sarana pembelajaran dan pendidikan bahasa jawa, terutama aksara Jawa ikut berperan terhadap berkurangnya minat generasi muda untuk memakai dan melestarikan budaya Jawa. Dari keinginan yang terpendam sejak lama maka kami memberanikan diri untuk sedikit mengupas tentang budaya Jawa serta lebih khusus lagi mengembangkan aksara Jawa untuk keperluan pendidikan, percetakan, tulisan, kesusastraan yang di kerjakan melalui teknologi komputer. Semoga perancangan ini dapat memberikan manfaat dan kemudahan bagi mereka yang ingin belajar tulis menulis aksara Jawa dan menarik minat bagi mereka yang sudah lama berkecimpung didunia pendidikan dan kesusasteraan <span style="text-align: justify;">Jawa.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
SILAHKAN DOWNLAOD FONT HANACARAKA DAN SOFWARE CONVETER JAWA di bawah ini</div>
<i><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1Ge1sXbu0mmzoi1bh039G2UNtfMgGGuH5/view?usp=sharing" target="_blank"><b>DOWNLOAD FONT HANACARAKA</b></a> </span></i><br />
<a href="https://drive.google.com/file/d/1yuP1m_lW0qPgw8PbOk3XohGf-uKpkYNs/view?usp=sharing" target="_blank"><b><i><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;">DOWNLOAD SOFTWARE JAWA CONVETER</span></i></b></a>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
adapun cara menulis huruf jawa sebagai berikut</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfb-bnjKwQnUbX76HV8ytTvo6CyXgnmR5IaE0SuZn-AMTVwadv18Kn8PvdqS4A9u_laZtKfjOoW6FXH7nLI9oKI7SimoBs7cXSjdV4-Dh0XQ_Rx28RqBuR4RgiRMqDP3oIQTLhAGL5xDqr/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="531" data-original-width="765" height="444" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfb-bnjKwQnUbX76HV8ytTvo6CyXgnmR5IaE0SuZn-AMTVwadv18Kn8PvdqS4A9u_laZtKfjOoW6FXH7nLI9oKI7SimoBs7cXSjdV4-Dh0XQ_Rx28RqBuR4RgiRMqDP3oIQTLhAGL5xDqr/s640/1.jpg" width="640" /></a></div>
<a name='more'></a><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAUY3nJ6BE7ChEVFc-K7xle53YVIHvjkEqrDjAapaGs6LqUYbwX73KNWVpLG879iOgxHEEOtcsRzWaaYUtC4CCzsFUH3L4zNcPQIIaaXxkx0Udg74hFKbBjiFImnfRZTp8yJzg2QZSl6P4/s1600/2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="596" data-original-width="638" height="596" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAUY3nJ6BE7ChEVFc-K7xle53YVIHvjkEqrDjAapaGs6LqUYbwX73KNWVpLG879iOgxHEEOtcsRzWaaYUtC4CCzsFUH3L4zNcPQIIaaXxkx0Udg74hFKbBjiFImnfRZTp8yJzg2QZSl6P4/s640/2.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgUrD01-1T8-bkt_jLkDCXIFzA5Nbs4T3pOEqEgK5vJUU9hlc5rfTumbbp2DKf_W1sY_n_ZE_7ccCOcecxCZqqWQze_hJNaiAtR7MC3vZyneCmBz8QZvyfVyIrRdTo2idCLRG67pFOzxUw/s1600/3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="371" data-original-width="527" height="450" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgUrD01-1T8-bkt_jLkDCXIFzA5Nbs4T3pOEqEgK5vJUU9hlc5rfTumbbp2DKf_W1sY_n_ZE_7ccCOcecxCZqqWQze_hJNaiAtR7MC3vZyneCmBz8QZvyfVyIrRdTo2idCLRG67pFOzxUw/s640/3.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgU8pNr24yjXYttOP9on2xqz2JNpZWzlZ4C5EmtqLsm9TmbwYyMn6tecmjxLNy1ZD_YZ0zukzfHqj3r8n5bPrpWMukAVL7HfhtztO7YHStfSmC5-IJOwcQ5tMQmlVOHbtobAY15BEl7_lK/s1600/4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="534" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgU8pNr24yjXYttOP9on2xqz2JNpZWzlZ4C5EmtqLsm9TmbwYyMn6tecmjxLNy1ZD_YZ0zukzfHqj3r8n5bPrpWMukAVL7HfhtztO7YHStfSmC5-IJOwcQ5tMQmlVOHbtobAY15BEl7_lK/s640/4.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggtSxnwBYSo_6-2pRirzMVn5WyDLJf3pfdzt8F8VrAH42W_8wu8D9DP6u6GkDRod6iOpKBVt8bB2n6v3cALv4mcxeZ6MrB9sQiZJGoFHWmO5Or1Nb1YXQEJIimk0twyy4n-9E0gm2iO_bZ/s1600/5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="540" data-original-width="648" height="532" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggtSxnwBYSo_6-2pRirzMVn5WyDLJf3pfdzt8F8VrAH42W_8wu8D9DP6u6GkDRod6iOpKBVt8bB2n6v3cALv4mcxeZ6MrB9sQiZJGoFHWmO5Or1Nb1YXQEJIimk0twyy4n-9E0gm2iO_bZ/s640/5.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAZImKRD7bvg8SaEExOz4j6oX6ikuJ5aIQFFpWzycakoaasUWxIWEHvMNTG16gFsiEF7u3vue-lqNyimV-lmidgYUJEAuKAimrNt6G_l9qKb4Y_OTE6S6aI-qpmoF1YiVNRUX6zrexCHNZ/s1600/6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="354" data-original-width="550" height="410" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAZImKRD7bvg8SaEExOz4j6oX6ikuJ5aIQFFpWzycakoaasUWxIWEHvMNTG16gFsiEF7u3vue-lqNyimV-lmidgYUJEAuKAimrNt6G_l9qKb4Y_OTE6S6aI-qpmoF1YiVNRUX6zrexCHNZ/s640/6.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4XvBu_tKdoPXo95K02CS_jofjZiht2GhvXQ4DX3Wyi4bPwFfG_FF08PRM3lA6_69j2FO-vC4Ty4RaLEHr14WGelPatD3GQFaUKVWEnTD41kHRDKPUhWpeHxgo3kPOYdhyjxBvzO3YqcWl/s1600/7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="636" data-original-width="391" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4XvBu_tKdoPXo95K02CS_jofjZiht2GhvXQ4DX3Wyi4bPwFfG_FF08PRM3lA6_69j2FO-vC4Ty4RaLEHr14WGelPatD3GQFaUKVWEnTD41kHRDKPUhWpeHxgo3kPOYdhyjxBvzO3YqcWl/s1600/7.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxmoilZYG9tTjfJV5RHY1-DMxfhuWlZ1Xn2aQkKudl1hH_np2tXShLbiSHblL-c0FyCqW8lE_7jX5PJ_ZYkWWEYFEIr7VkehWIlptb1o5bvm3ckOjo1VckQTGMuhMewKfiZNm9fu4NkYtc/s1600/8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="415" data-original-width="391" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxmoilZYG9tTjfJV5RHY1-DMxfhuWlZ1Xn2aQkKudl1hH_np2tXShLbiSHblL-c0FyCqW8lE_7jX5PJ_ZYkWWEYFEIr7VkehWIlptb1o5bvm3ckOjo1VckQTGMuhMewKfiZNm9fu4NkYtc/s640/8.jpg" width="602" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTiP_RRAAlv_OOYXLq3lm8DNI_TLuzxp7WegS1dRAzW18dM_FSDftVP1IaUVW4jruopxyGeT1VM45krGzwjgSynaUWJ930KR-aQcisLbXFHmEQcFsVtjMJ2oVx_9EFt9QbYrkr4fKvTJM-/s1600/9.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="606" data-original-width="390" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTiP_RRAAlv_OOYXLq3lm8DNI_TLuzxp7WegS1dRAzW18dM_FSDftVP1IaUVW4jruopxyGeT1VM45krGzwjgSynaUWJ930KR-aQcisLbXFHmEQcFsVtjMJ2oVx_9EFt9QbYrkr4fKvTJM-/s640/9.jpg" width="410" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_80EiO4M4tRcwICINPaT_QBuAuaTUt0vBadJEZpx9rxc-qaC9_bpDjBwt0ZCQalryK3z673r2oMxZzzr1VlNx1OJC4kZPLRor7ZU1sB45aoWwXZ89N08lG5xZ_xT9_mpFNE6DH1DqBsaL/s1600/10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="618" data-original-width="422" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_80EiO4M4tRcwICINPaT_QBuAuaTUt0vBadJEZpx9rxc-qaC9_bpDjBwt0ZCQalryK3z673r2oMxZzzr1VlNx1OJC4kZPLRor7ZU1sB45aoWwXZ89N08lG5xZ_xT9_mpFNE6DH1DqBsaL/s640/10.jpg" width="436" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjav_kCWacx_JqDbnKOs1X-t-umKVzBKWod45hiFpVpbbMjhYcZ8jBSa7YhDOJMH3mm756srtYi8GS5pkUpddHj6KrgKKuj02oXkGUrfHAzzV_VLY9HFn5BFL35LXdwrZu23ib4CFk2mcxY/s1600/11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="575" data-original-width="467" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjav_kCWacx_JqDbnKOs1X-t-umKVzBKWod45hiFpVpbbMjhYcZ8jBSa7YhDOJMH3mm756srtYi8GS5pkUpddHj6KrgKKuj02oXkGUrfHAzzV_VLY9HFn5BFL35LXdwrZu23ib4CFk2mcxY/s640/11.jpg" width="518" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/17692799745382435055noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-5760899864445369632019-11-21T08:15:00.001+07:002019-12-10T12:44:10.938+07:00Asma Kinarya Japa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6rZm1wggk7zOrayDr43W-wCQ2nYv2KYX0qRi3OaX0eTjnYu-DFZlyrduYH7ESptMfFXPdNC1NIHpYun5iWluzkohGLr4zei_x9tEjh0DQIKNf4Uu7TonjxKGmivqiFcHGtIRu-ELBRvo3/s1600/namaword3.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="201" data-original-width="506" height="127" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6rZm1wggk7zOrayDr43W-wCQ2nYv2KYX0qRi3OaX0eTjnYu-DFZlyrduYH7ESptMfFXPdNC1NIHpYun5iWluzkohGLr4zei_x9tEjh0DQIKNf4Uu7TonjxKGmivqiFcHGtIRu-ELBRvo3/s320/namaword3.png" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mungkin
bagi sebagian orang terutama Mancanegara, arti sebuah nama itu tidak terlalu
penting karena tidak akan mempengaruhi besarnya akan menjadi apa anak ini.
tetapi bagi orang jawa pada umumnya. <span style="text-align: left;">nama
seseorang menyimpan simbol tertentu pd pribadi orang itu.nama juga menyimpan
simbolik harapan. memilih nama harus seindah betul.nama merupakan
sebutan,panggilan unyuk mudah mengingat serta memanggilnya. orang berkenalan
pertama kali namanya.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="background-color: white; color: #1c1e21;"></span></span>
<table class="table table-striped" style="background-color: white; border-collapse: collapse; border-spacing: 0px; border: 0px; color: dimgrey; empty-cells: show; font-family: Tahoma, Geneva, sans-serif; font-size: 14px; margin: 0px 0px 20px; max-width: 100%; padding: 0px; width: 618px;"><thead style="margin: 0px; padding: 0px;">
<tr style="margin: 0px; padding: 0px;"><th style="border-top: 0px; line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; text-align: left; vertical-align: bottom;">NO</th><th style="border-top: 0px; line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; text-align: left; vertical-align: bottom;">Nama</th><th style="border-top: 0px; line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; text-align: left; vertical-align: bottom;">Kelamin</th><th style="border-top: 0px; line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; text-align: left; vertical-align: bottom;">Asal Bahasa</th><th style="border-top: 0px; line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; text-align: left; vertical-align: bottom;">Kelamin dan Asal</th><th style="border-top: 0px; line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; text-align: left; vertical-align: bottom;">Arti nama</th></tr>
</thead><tbody style="margin: 0px; padding: 0px;">
<tr style="margin: 0px; padding: 0px;"><td style="background-color: #f9f9f9; border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">1</td><td style="background-color: #f9f9f9; border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;"><strong style="margin: 0px; padding: 0px;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Kinarya</span></strong></td><td style="background-color: #f9f9f9; border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;"><a href="https://carinamabayi.com//" style="color: #0052da; line-height: 2.5em; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none;"></a></span></td><td style="background-color: #f9f9f9; border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Jawa</span></td><td style="background-color: #f9f9f9; border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Jawa</span></td><td style="background-color: #f9f9f9; border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Kerja, Pekerjaa</span>n</td></tr>
<tr style="margin: 0px; padding: 0px;"><td style="border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">2</td><td style="border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;"><strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Asma</strong></td><td style="border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">Laki-laki</td><td style="border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">Indonesia</td><td style="border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">Laki-laki Indonesia</td><td style="border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">Nama</td></tr>
<tr style="margin: 0px; padding: 0px;"><td style="background-color: #f9f9f9; border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">3</td><td style="background-color: #f9f9f9; border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;"><strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Asma</strong></td><td style="background-color: #f9f9f9; border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">Laki-laki</td><td style="background-color: #f9f9f9; border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">Sansekerta</td><td style="background-color: #f9f9f9; border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">Laki-laki Sansekerta</td><td style="background-color: #f9f9f9; border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">Nama</td></tr>
<tr style="margin: 0px; padding: 0px;"><td style="border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">4</td><td style="border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;"><strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Asma</strong></td><td style="border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">Perempuan</td><td style="border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">Jawa</td><td style="border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">Perempuan Jawa</td><td style="border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">Nama</td></tr>
<tr style="margin: 0px; padding: 0px;"><td style="background-color: #f9f9f9; border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">5</td><td style="background-color: #f9f9f9; border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;"><strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Asma</strong></td><td style="background-color: #f9f9f9; border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">Perempuan</td><td style="background-color: #f9f9f9; border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">Arab</td><td style="background-color: #f9f9f9; border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">Perempuan Arab</td><td style="background-color: #f9f9f9; border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">Mulia / tinggi</td></tr>
<tr style="margin: 0px; padding: 0px;"><td style="border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">6</td><td style="border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;"><strong style="margin: 0px; padding: 0px;">Asma</strong>`</td><td style="border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">Perempuan</td><td style="border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">Islami</td><td style="border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">Perempuan Islami</td><td style="border-top: 1px solid rgb(221, 221, 221); line-height: 20px; margin: 0px; padding: 8px; vertical-align: top;">Nama</td></tr>
</tbody></table>
</div>
</div>
dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/17692799745382435055noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-69571342659208473922019-10-05T13:30:00.004+07:002019-12-10T12:47:42.600+07:00RPP SMP KURIKULUM 2013 REVISI 2019<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 20.25pt; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<div class="MsoNormal">
Assalamu’alaikum Bapak dan Ibu Guru, pada kesempatan kali
ini saya akan membagikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP Kurikulum
2013 SMP Kelas 7,8 dan 9 Revisi 2019 untuk Semester 1/ganjil dan semester
2/genap..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Di dalam RPP yang akan kami bagikan ini di dalamnya juga sudah
dilengkapi dengan KI1, KI2, KI3, dan KI4, selain itu setiap mata pelajaran atau
tema juga dilengkapi dengan subtema dan pembelajaran yang lengkap.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Di sini Bapak dan Ibu guru bisa mengunduh semua RPP tersebut
secara gratis, kami juga telah menyusunnya agar Bapak dan Ibu guru bisa
mendownloadnya dengan mudah dan tidak berbelit-belit.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Seperti yang telah kita ketahui, Rencana Pelaksanaan
Pemelajaran (RPP) merupakan salah satu berkas penting yang perlu dimiliki oleh
Bapak dan Ibu guru.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
RPP merupakan salah satu berkas perangkat pembelajaran yang
disusun dengan mengacu ke buku pelajaran, silabus, program semester (Promes),
pogram tahunan (Prota), dan berkas lainnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Fungsi utama dari RPP Kurikulum 2013 Revisi 2018 adalah
untuk mempermudah proses pelaksanaan pembelajaran, sehingga pembelajaran bisa
menjadi lebih terukur.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Selain itu, dengan hadirnya RPP guru juga bisa lebih mudah
mengamati program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang lebih terencana.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
RPP SMP K13 Revisi 2019 yang kami susun ini sudah
diintegrasikan dengan literasi keterampilan abad ke-21 atau yang biasa disebut
dengan istilah 4C dan HOST (Higher Order Thinking Skill).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Bagaimana Cara Download RPP SMP K13 Revisi 2019?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Seperti yang telah kami sampaikan di atas, melalui artikel
ini Bapak dan Ibu guru bisa mendownload semua RPP SMP dengan mudah untuk semua tema
maupun mata pelajaran.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Bapak dan Ibu guru, hanya perlu memilih RPP yang ingin di
download melalui tautan yang ada di bawah yang telah kami susun berdasarkan
kelas, mulai dari kelas 7 sampai dengan kelas 9.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
File RPP yang kami sediakan memiliki format .doc, sehingga
jika ada bagian yang ingin disesuaikan Bapak dan Ibu guru bisa menyesuaikannya
dengan mudah menggunakan aplikasi Microsoft Word. Sengaja kami ektrak dalam
wujud rar agar setiap bab tidak terpencar dan mencegah terkena virus.<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Berikut ini daftar RPP SMP Kurikulum 2013 Revisi 2019 yang
bisa Bapak/Ibu guru unduh:<o:p></o:p></div>
<b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="http://www.ziddu.com/download/19044499/tatelustyle.rar.html" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 7 Pend. Agama Islam</a></span></b><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1Xoi_iwyUXRaP7ZKzTTlNuLqGN9ylm2bU/view?usp=sharing" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 7 PPKN</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="https://drive.google.com/file/d/14zM8BDRVd_rtiSpHfqrfHm7ZMMbtBYEy/view?usp=sharing" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 7 Bahasa Indonesia SMTR 1</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="https://drive.google.com/file/d/124zy_xksBSB5R4_B5_gj6rQjSwsD6cY7/view?usp=sharing" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 7 Bahasa Indonesia SMTR 2</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="http://www.ziddu.com/download/19044499/tatelustyle.rar.html" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 7 Bahasa Inggris</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="http://www.ziddu.com/download/19044499/tatelustyle.rar.html" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 7 Bahasa Jawa</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="http://www.ziddu.com/download/19044499/tatelustyle.rar.html" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 7 Matematika</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1J71jZJKEKP00M2wAg6CqAzDVGAkCRIbh/view?usp=sharing" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 7 Ilmu Pengetahuan Alam</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1vzTGAK1o0-WayOE9Yp-_aU21Jue7yhb1/view?usp=sharing" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 7 Ilmu Pengetahuan Sosial</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="http://www.ziddu.com/download/19044499/tatelustyle.rar.html" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 7 Seni Budaya</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="http://www.ziddu.com/download/19044499/tatelustyle.rar.html" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 7 Penjasorkes</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1NbkpAG9bxYwqiVMLGiM_mFO0xKUH1hog/view?usp=sharing" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 7 Prakarya</a></span></b></span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><b>BERIKUT UNTUK KELAS 8</b></span><o:p></o:p></div>
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="http://www.ziddu.com/download/19044499/tatelustyle.rar.html" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 8 Pend. Agama Islam</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1VJ2lFQ2bBoKb-tiiqFIBiz0cjjIfYnxr/view?usp=sharing" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 8 PPKN</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1HM6bGS6kNCmEbCb6H_NVZrMG62mly7Zr/view?usp=sharing" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 8 Bahasa Indonesia SMTR 1</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1ERJrJvnnpGibIiYAViBV5VXCNj3iIvtl/view?usp=sharing" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 8 Bahasa Indonesia SMTR 2</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="http://www.ziddu.com/download/19044499/tatelustyle.rar.html" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 8 Bahasa Inggris</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="http://www.ziddu.com/download/19044499/tatelustyle.rar.html" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 8 Bahasa Jawa</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="http://www.ziddu.com/download/19044499/tatelustyle.rar.html" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 8 Matematika</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1gCqBy8ifJrvQiUV1DC6-ZXj6nX_tmZoY/view?usp=sharing" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 8 Ilmu Pengetahuan Alam</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1WA4bESV3YgRPXfOoU69UeAMajYue5e7V/view?usp=sharing" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 8 Ilmu Pengetahuan Sosial</a></span></b></span><br />
<span style="background-color: black; color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><b><a href="http://www.ziddu.com/download/19044499/tatelustyle.rar.html" target="_blank">RPP </a></b><b><a href="http://www.ziddu.com/download/19044499/tatelustyle.rar.html" target="_blank">Kelas 8 Seni Budaya</a></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="http://www.ziddu.com/download/19044499/tatelustyle.rar.html" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 8 Penjasorkes</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1i_k8d1xsByya4ZwvA8a0Olb6T77sVOj-/view?usp=sharing" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 8 Prakarya</a></span></b></span><br />
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: large;"><b>BERIKUT UNTUK KELAS 9</b></span><o:p></o:p></div>
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="http://www.ziddu.com/download/19044499/tatelustyle.rar.html" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 9 Pend. Agama Islam</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1Xefcc05RYyAflHzIGYx5iiu6gz5G125g/view?usp=sharing" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 9 PPKN</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1rZB8mwpn0R-r6PzRPH49PAhQqUddSO2l/view?usp=sharing" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 9 Bahasa Indonesia SMTR 1</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1McyBXG8ItI-iqtR8pwcxay6Qy2fCNvQK/view?usp=sharing" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 9 Bahasa Indonesia SMTR 2</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="http://www.ziddu.com/download/19044499/tatelustyle.rar.html" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 9 Bahasa Inggris</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="http://www.ziddu.com/download/19044499/tatelustyle.rar.html" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 9 Bahasa Jawa</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="http://www.ziddu.com/download/19044499/tatelustyle.rar.html" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 9 Matematika</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1YNJXfFYxR_Hg5flk2WafhfF4YgZRnPSu/view?usp=sharing" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 9 Ilmu Pengetahuan Alam</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="https://drive.google.com/file/d/1GGb4QQy_wyTenQtGqcmW0CxcFY4W21iq/view?usp=sharing" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 9 Ilmu Pengetahuan Sosial</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="http://www.ziddu.com/download/19044499/tatelustyle.rar.html" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 9 Seni Budaya</a></span></b></span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><b><span style="color: white; font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="http://www.ziddu.com/download/19044499/tatelustyle.rar.html" style="background-color: black;" target="_blank">RPP Kelas 9 Penjasorkes</a></span></b></span><br />
<span style="background-color: black; color: white; font-size: xx-small;"><a href="http://www.ziddu.com/download/19044499/tatelustyle.rar.html" target="_blank"><b><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"></span></b></a><b><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: small;"><a href="https://draft.blogger.com/null">RPP Kelas 9 Prakarya</a></span></b></span><br />
<div class="MsoNormal">
Mohon maaf bila ada kekeliruan, kritik dan saran bisa
sampaikan dibawah<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Yang kedua mohon maaf juga karena belum semua RPP kami isi
tetapi dalam 3 minggu kedepan semoga sudah bisa terisi semua.<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Terimaksih wassalamu’alaikum<o:p></o:p></div>
<br /></div>
</div>
www.dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/00448271892576159755noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-20762456443179722642019-09-07T09:45:00.002+07:002019-09-07T09:47:06.931+07:00Uji Materi Membaca Huruf Jawa<iframe frameborder="0" height="650" id="proprofs" marginheight="0" marginwidth="0" name="proprofs" src="https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=mju0mtm5na74kh&id=2541147&ew=530" width="550"></iframe><br />
<div style="color: black; text-align: left;">
<a href="https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=mju0mtm5na74kh" target="_blank" title="UJI MEMBACA HURUF JAWA - ProProfs"><span style="font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: x-large;">UJI klik layar Penuh</span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq08pt01B_HSLrvAjK6m88_4K13pFei2Vjuxwm11Y9Uh2PiA-QX_rYX3WDrFmcKwXXxfyNtmHahx-w20QcE0Ux5aG5ohN9N2y4TThpL97W_4DhwSDlNaSAtLxCn-lB4trRtUuWsuNkSJDZ/s1600/KATA+BIJAK.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="300" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq08pt01B_HSLrvAjK6m88_4K13pFei2Vjuxwm11Y9Uh2PiA-QX_rYX3WDrFmcKwXXxfyNtmHahx-w20QcE0Ux5aG5ohN9N2y4TThpL97W_4DhwSDlNaSAtLxCn-lB4trRtUuWsuNkSJDZ/s200/KATA+BIJAK.jpg" width="200" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />www.dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/00448271892576159755noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-26002712483250555042019-05-10T09:47:00.000+07:002019-05-10T09:49:36.504+07:00Hikmah dan Kutamaan yang Terkandung Pada Puasa Ramadhan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFPyLrn1YZWT-ReRwAHFB8_HCSVAe2rbpACJgzUw2fYI1U4ea_Ats3xNZx4EgFv50m0RTqyzbxQzGWyp6bvRdMhpYODk-KpaEZakrpwnUak-vwy1rbisKkPDH15vTZ0DVVHyyW0DXQCDNG/s1600/R.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="339" data-original-width="697" height="193" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFPyLrn1YZWT-ReRwAHFB8_HCSVAe2rbpACJgzUw2fYI1U4ea_Ats3xNZx4EgFv50m0RTqyzbxQzGWyp6bvRdMhpYODk-KpaEZakrpwnUak-vwy1rbisKkPDH15vTZ0DVVHyyW0DXQCDNG/s400/R.jpg" width="400" /></a></div>
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br /></span>
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Kitab “<i><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0in; padding: 0in;">Fadhâil Al-Asyhur Ats-Tsalâtsah</span></i>”, tentang keutamaan
bulan Ramadhan</span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , serif;"><span style="background-color: white;">dikutip dari : </span>https://www.kiblat.net</span><br />
<span style="font-family: "times new roman" , serif;"><br /></span>
<span lang="IN" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">1. Pada awal malam Ramadhan Allah SWT mengampuni semua dosa yang
tersembunyi dan yang terang-terangan, meninggikan beribu-ribu derajat,
membangun lima puluh ribu kota di surga untuk orang yang berpuasa. (Hari
pertama sudah seperti itu, dosa-dosa kita akan diampuni dan ditinggikan
derajatnya, jadi jangan sampai kita melewatkan puasa ramadhan)</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
<br />
<span style="background: white;">2. Keutamaan hari ke-2 puasa Ramadhan adalah
Allah SWT mencatat setiap ibadah orang yang berpuasa seperti ibadah satu tahun
dan pahalanya seperti pahala seorang nabi, mencatat puasa kita seperti puasa
satu tahun.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">3. Keutamaan hari ke-3 puasa Ramadhan adalah
Allah SWT memberi kepada orang yang berpuasa taman permata yang indah di surga
Firdaus, di atasnya dua belas ribu rumah dari cahaya, di bawahnya dua belas
ribu tempat tidur dan di setiap tempat tidur ada bidadari, setiap hari seribu
malaikat berkunjung dan setiap malaikat membawa hadiah untuk orang yang berpuasa.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">4. Keutamaan hari ke-4 puasa Ramadhan adalah
Allah memberi kepada orang yang berpuasa surga Khuld, tujuh puluh ribu
istana dan di setiap istana terdapat tujuh puluh ribu rumah, di setiap rumah
terdapat lima puluh ribu tempat tidur dan di setiap tempat tidur terdapat
bidadari dan setiap bidadari memiliki seribu perhiasan yang lebih baik dari
dunia dan segala isinya.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">5. Keutamaan hari ke-5 puasa ramadhan, Allah SWT</span></span><span lang="IN" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> memberi kalian di surga Al-Ma’wa beribu-ribu
kota, </span><span lang="IN" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"> </span><span lang="IN" style="background: white; font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">setiap kota terdapat seribu rumah, di setiap rumah terdapat
seribu meja makan, di atas setiap meja makan tujuh puluh ribu tempat makanan,
di setiap tempat makanan tujuh puluh macam makanan yang tidak sama satu dengan
yang lain.</span><span lang="IN" style="font-family: "times new roman" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 115%;"><br />
<br />
<span style="background: white;">6. Keutamaan hari ke-6 puasa ramadhan, Allah SWT
memberi kalian di surga Darus Salam seratus ribu kota, di setiap kota seratus
perkampungan, di setiap perkampungan seratus ribu rumah, di setiap rumah
seratus ribu tempat tidur dari emas yang panjang, setiap tempat tidur
panjangnya seribu hasta, di atas tempat tidur terdapat bidadari sebagai
pasangan yang berhias dengan tiga puluh ribu perhiasan dari permata putih dan
permata merah, dan setiap bidadari membawa seratus pelayan.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">7. Keutamaan hari ke-7 puasa ramadhan, Allah SWT
memberi kalian di surga Na’im pahala seperti pahala seribu syuhada’ dan empat
puluh ribu orang yang benar. Sumber: Kitab “Fadhâil Al-Asyhur Ats-Tsalâtsah”,
tentang keutamaan bulan Ramadhan secara detail dari hari ke hari</span><br />
<br />
<span style="background: white;">8. Keutamaan hari ke-8 puasa Ramadhan, Allah SWT
memberi kalian pahala seperti pahala amal enam puluh ribu ahli ibadah dan orang
enam puluh ribu orang yang zuhud.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">9. Keutamaan hari ke-9 puasa Ramadhan, Allah SWT
memberi kalian apa yang diberikan kepada seribu ulama, seribu orang yang
i’tikaf, dan seribu orang yang menyambung tali persaudaraan.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">10. Keutamaan hari ke-10 puasa Ramadhan, Allah
SWT memenuhi tujuh puluh ribu hajat, dan memohonkan ampunan untuk kalian
matahari, bulan, bintang-bintang, binatang yang melata, burung, binatang buas,
setiap bebatuan dan bongkahan tanah liat, setiap yang kering dan yang basah,
setiap binatang di laut dan dedaunan di pepohonan.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">11. Keutamaan hari ke-11 puasa Ramadhan, Allah
SWT mencatat untuk kalian pahala seperti pahala empat kali orang yang haji dan
umrah, setiap yang haji bersama seorang Nabi, dan setiap yang umrah bersama
orang yang benar dan yang syahid.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">12. Keutamaan hari ke-12 puasa Ramadhan, Allah
SWT menjadikan bagi kalian keimanan yang dapat merubah keburukan-keburukan
menjadi kebaikan-kebaikan yang berlipat-ganda, dan mencatat bagi kalian setiap
kebaikan seribu kebaikan.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">13. Keutamaan hari ke-13 puasa Ramadhan, Allah
mencatat bagi kalian pahala seperti pahala ibadah penduduk Mekkah dan Madinah,
dan Allah memberi kalian syafaat sejumlah bebatuan dan bongkahan tanah liat
yang ada di antara Mekkah dan Madinah.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">14. Keutamaan hari ke-14 puasa Ramadhan, Kalian
seperti berjumpa dengan Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Daud dan Sulaiman, dan
seperti beribadah kepada Allah bersama setiap Nabi selama dua ratus tahun.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">15. Keutamaan hari ke-15 puasa ramadhan, Allah
SWT menunaikan untuk kalian hajat-hajat dunia dan akhirat, memberi kalian apa
yang diberikan kepada Nabi Ayyub; para malaikat pemikul Arasy memohonkan
ampunan untuk kalian, dan pada hari kiamat Allah akan memberi kalian empat
puluh cahaya, sepuluh cahaya dari sebelah kanan kalian, sepuluh dari sebelah
kiri kalian, sepuluh dari depan kalian, dan sepuluh cahaya dari belakang
kalian.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">16. Keutamaan hari ke-16 puasa ramadhan, Allah
SWT akan memberi kalian pada hari kalian dibangkitkan dari kubur enam puluh
pakaian untuk kalian pakai, enam puluh onta untuk kalian kendarai, dan Allah
swt mengirimkan awan untuk menaungi kalian dari sengatan panas hari itu.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">17. Keutamaan hari ke-17 puasa ramadhan, Allah
SWT menyatakan: “sungguh Aku telah mengampuni mereka dan bapak-bapak mereka,
Aku akan lindungi mereka dari azab hari kiamat.”</span><br />
<br />
<span style="background: white;">18. Keutamaan hari ke-18 puasa ramadhan, Allah
SWT memerintahkan malaikat Jibril, Mikail, Israfil, malaikat pemikul Arasy dan
Al-Karubin agar memohonkan ampunan untuk ummat Muhammad saw sampai tahun
berikutnya, dan Allah SWT memberikan pada kalian pahala para syuhada’ Badar.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">19. Keutamaan hari ke-19 puasa ramadhan, Semua
malaikat langit dan bumi minta izin kepada Tuhannya untuk berziarah ke kuburan
kalian setiap hari, dan setiap malaikat membawa hadiah dan minuman untuk
kalian.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">20. Keutamaan hari ke-20 puasa ramadhan, pada
suatu hari Allah SWT mengutus kepada kalian tujuh puluh Malaikat untuk menjaga
kalian dari setiap setan yang terkutuk; Allah mencatat untuk kalian setiap hari
kalian puasa seperti berpuasa seratus tahun; menjadikan parit antara kalian dan
neraka; memberi kalian pahala orang yang termaktub dalam Taurat, Injil, Zabur
dan Al-Qu’an; Allah mencatat untuk kalian setiap pena Jibril (as) sebagai
ibadah satu tahun; memberikan pada kalian pahala tasbih Arasy dan Kursi; dan
memberi pasangan untuk kalian setiap ayat Al-Qur’an seribu bidadari.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">21. Keutamaan hari ke-21 puasa ramadhan, Allah
swt meluaskan kuburan kalian seribu farsakh, menghilangkan dari kalian
kegelapan dan kesepian, menjadikan kuburan kalian seperti kuburan para
syuhada’, dan menjadikan wajah kalian seperti wajah Yusuf bin Ya’qub (as).</span><br />
<br />
<span style="background: white;">22. Keutamaan hari ke-22 puasa ramadhan, Allah
SWT akan mengutus kepada kalian malaikat maut seperti pada para Nabi saw,
menyelamatkan kalian dari keganasan malaikat Munkar dan Nakir, dan
menghilangkan dari kalian penderitaan dunia dan akhirat.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">23. Keutamaan hari ke-23 puasa ramadhan, kalian
akan melintasi shirathal mustaqim bersama para Nabi, shiddiqin dan syuhada’,
dan pahala kalian seperti memberi makanan kepada setiap anak yatim dari ummatku
dan seperti memberi pakaian kepada setiap yang telanjang dari ummatku.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">24. Keutamaan hari ke-24 puasa ramadhan, kalian
tidak akan keluar dari dunia kecuali kalian melihat kedudukannya di surga;,
setiap kalian diberi pahala seribu orang yang sakit, seribu pahala orang yang
merantau untuk mentaati Allah, kalian diberi pahala seribu pembebasan dari
keturunan nabi Ismail (as).</span><br />
<br />
<span style="background: white;">25. Keutamaan hari ke-25 puasa ramadhan, Allah
SWT membangunkan untuk kalian di bawah Arasy seribu menara hijau, di atas
setiap menara terdapat kemah dari cahaya, dan Allah Tabaraka wa ta’ala
berfirman: “Wahai ummat Muhammad, Aku adalah Tuhan dan kalian adalah hamba-Ku,
bernaunglah kalian di bawah Arasy-Ku di menaramenara ini, makan dan minumlah
sepuas kalian, jangan takut dan jangan sedih; wahai ummat Muhammad, demi
kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku akan mengirim kalian ke surga, kalian akan
dibanggakan oleh orang-orang yang terdahulu dan yang terakhir, Aku akan
memberikan pada setiap kalian seribu mahkota dari cahaya, kendaraan onta yang
Kuciptakan dari cahaya, tali kendalinya dari cahaya dan pada tali kendali itu
terdapat seribulingkaran yang terbuat dari emas, dan pada setiap lingkaran
berdiri malaikat, dan setiap malaikat memegang tongkat dari cahaya sehingga
kalian memasuki surga tanpa dihisab.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">26. Keutamaan hari ke-26 puasa ramadhan, Allah
swt memandang kalian dengan kasih sayang-Nya, kemudian mengampuni semua dosa
kalian kecuali sogokan dan hartanya; Allah swt mensucikan rumah kalian setiap
hari tujuh puluh ribu kali dari ghibah dan dusta.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">27. Keutamaan hari ke-27 puasa ramadhan, kalian
seperti menolong setiap mukmin dan mukminah, memberi pakaian pada tujuh puluh
ribu orang yang telanjang, membantu seribu orang yang menjalin tali
persaudaraan; kalian seperti membaca semua kitab yang diturunkan oleh Allah
kepada para Nabi-Nya.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">28. Keutamaan hari ke-28 puasa ramadhan, Allah
SWT menjadikan bagi kalian di surga Al-Khuld seratus ribu kota dari cahaya,
memberi kalian di surga Al-Ma’wa seratus ribu istana dari perak; memberi kalian
di surga Al-Jalal tiga ratus ribu mimbar (tempat yang tinggi) yang terbuat dari
misik, di setiap mimbar seribu rumah dari za’faran</span><br />
<br />
<span style="background: white;">29. Keutamaan hari ke-29 puasa ramadhan, Allah
SWT memberi kalian beribu-ribu kediaman dan di setiap kediaman terdapat menara
putih, di setiap menara terdapat tempat tidur dari kafur putih dilengkapi
dengan seribu permadani dari sutera hijau, di setiap permadani disiapkan
bidadari yang dihiasi dengan tujuh puluh ribu hiasan, di kepalanya seribu
hiasan dari permata</span><br />
<br />
<span style="background: white;">30. Keutamaan hari ke-30 puasa ramadhan, Allah
SWT mencatat bagi kalian setiap hari sebelumnya pahala seribu suhada’ dan
seribu orang yang benar; Allah mencatat bagi kalian seperti beribadah lima
puluh tahun; Allah mencatat bagi kalian untuk setiap hari seperti puasa dua
ribu hari, dan mengangkat derajat kalian</span></span>www.dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/00448271892576159755noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-43867642645313631232019-03-18T13:41:00.000+07:002019-12-10T06:45:36.627+07:00TRY OUT MATEMATIKA<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-size: large;"><iframe frameborder="0" height="650" id="proprofs" marginheight="0" marginwidth="0" name="proprofs" src="https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=try-out-matematika_730w&id=2336461&ew=530" width="550"></iframe></span><br />
<div style="color: black; text-align: left;">
<a href="https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=try-out-matematika_730w" target="_blank" title="TRY OUT MATEMATIKA by ProProfs"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif; font-size: large;">TRY OUT MATEMATIKA KLIK LAYAR PENUH</span></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUL_EIY1CmM252ntoKsE0weMSXvXSlJfpJ99AFy8M2yZGkaX4ngBQkdetlaLsTjngWvuCtXegpYTfboBQIC6Uqkf8lfM3jtWWaAnmQ5I5Snkee0u7od7BKnBPJvxlW3d_PPwA72pHVGtcf/s1600/mat.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="238" data-original-width="492" height="154" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUL_EIY1CmM252ntoKsE0weMSXvXSlJfpJ99AFy8M2yZGkaX4ngBQkdetlaLsTjngWvuCtXegpYTfboBQIC6Uqkf8lfM3jtWWaAnmQ5I5Snkee0u7od7BKnBPJvxlW3d_PPwA72pHVGtcf/s320/mat.png" width="320" /></a></div>
<br />
<br /></div>
www.dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/00448271892576159755noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9106177660403885305.post-61404675223349214022019-03-18T13:40:00.000+07:002019-12-10T06:45:45.733+07:00TRY OUT BAHASA INGGRIS<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><iframe frameborder="0" height="650" id="proprofs" marginheight="0" marginwidth="0" name="proprofs" src="https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=bahasa-inggris_122iy&id=2334799&ew=530" width="550"></iframe></span><br />
<div style="color: black; text-align: left;">
<a href="https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=bahasa-inggris_122iy" target="_blank" title="BAHASA INGGRIS - ProProfs"><span style="font-family: "helvetica neue" , "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;">BAHASA INGGRIS KLIK LAYAR PENUH</span></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu9RWWPp9dGHhWWgiMvkI8NO2JKOWDYoluaAk95s_V8YfQuJLHDkuqy4J-Ie1VWd9Yo2GfmzJocaRJpgWBqlPY0dEAlaYBf0rmBd5Qi_IOlN3cZ34MN0JyqxDzYDBUmxXriJkwyRXq-oxo/s1600/inggris.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="578" data-original-width="836" height="138" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu9RWWPp9dGHhWWgiMvkI8NO2JKOWDYoluaAk95s_V8YfQuJLHDkuqy4J-Ie1VWd9Yo2GfmzJocaRJpgWBqlPY0dEAlaYBf0rmBd5Qi_IOlN3cZ34MN0JyqxDzYDBUmxXriJkwyRXq-oxo/s200/inggris.jpg" width="200" /></a></div>
</div>
www.dwitaryanto.blogspot.comhttp://www.blogger.com/profile/00448271892576159755noreply@blogger.com0