Nama : Dwi Taryanto
Nim : 2151406010
Prodi : Sastra Jawa
Mk : Dialektologi
DIALEKTOLOGI
1.
Istilah dialektologi
Dialektologi adalah salah
satu cabang ilmu bahasa yang emmpelajari variasi bahasa. Dialek berasal dari
bahasa yunani dialektos dengan logat. Dialektologi juga berasal dari padauan
kata dialek yang berarti variasi bahasa dan logi berarti ilmu. Berdasarkan
etimologi kata itu, dialektologi adalah ilmu yang mempelajari dialek atau ilmu
yang mempelajri variasi bahasa
·
Chabers dan Trudgill (1980:3) mengatakan bahwa dialektologi adalah salah
satua kajian tentang dialek atau dialek-dialek.
·
Keraf (1996:143) mengatakan dengan menggunakan istilah geografi dialek adalah
cabang ilmu bahasa berdasarkan lokal dari semua aspeknya.
·
Lauder (2001:1) dialektologi cenderung memaparkan antar ragam bahasa dengan
bertumpu pada satuan ruang tempat terwujudnyaragam-ragam itu pada saat
penelitian itu dilakukan sehingga kesimpulan yang dihasilka dapat diperiksa kebenarannya.
Dalam dialektologi hasil
ahirnya berupa pemetaan bahasa sebagai visualisasi sehingga kebenarannya dapat
diperiksa, sedangkan linguistik bnadingan, hasil ahirnya mengacu pada proto
bahasa yang berupa asumsi.
2.
Sejarah kelahiran dialektologi
Dialektologi lahir pada
waktu adanya pengaruh oleh aliran romantic di eropa dibidang linguistic yang
mengilhami gagasan untuk melestarikan bahasa-bahasa yang dianggap lebih wajar
dijumpai pada kehidupan sehari-hari. Meliet
(1967:69) mengatakan bahwa bahasa asal atau proto bahasa dapat berpengaruh terhadap
pandangan untuk mengupayakan adanya bahasa baku yang lebih emndukung persatuan
dan kesatuan. Selain itu juga menjelaskan bahwa istilah dialek dipergunakan
dalam hubungannya dengan keadaan bahasa di Yunani yang terdapat
perbedaan-perbedaan bahasa yang oleh pendukungnya masing-masing. Dengan
cirri-cirinya:
·
Dialek
merupakan seperangkat bentuk ujarn lokal (setempat) yang memiliki perbedaan dan
cirri-ciri umum, juga saling mirip.
·
Dialek
tidak harus mengambil semua bentuk ujaran dari sebuah bahasa (Meillet,1967:69)
Factor-faktor yang menentukan dalam penobatan atau
pengakuan suatu dialek emnjadi bahasa baku adalah:
Ø
Politik
Ø
Budaya
Ø
Ekonomi
3.
Perkembangan Kajian (Mazhab)
Dialektologi
Mula-mula kajian
dialektologi berkembang di Eropa , yakni Italia, Jerman dan Perancis, kemudian menyebar
ke India, Amerika dan juga ke Indonesia.
3.1. Perkembangan kajian Dialektologi di Jerman.
Kajian dialektologi mulai
berkembang sesuadah tahun 1875 semenjak upaya pemahaman tentang perubahan
bahasa secara diakonis terhadap sistim bahasa yang meliputiberbagai tataran
kebahasaan ( meliputi fonetik, fonologi, leksikon gramatika, dan semantic)
Ø
Tahun
1876 Gustuv wenker pertama kali
membuat pemetaan dialek bahasa jerman untuk membuktikan teori kelompok Jung
Grammatiker yang mencetuskan Ausnahmlsasigkeit de Lautgestze yaitu hukuman
perubahan bunyi tanpa pengeculaian.Wngker emalkuan penelitian lagi tahun 1887
Di Westphalia dan daerah kekuasaan Jerman. Artinya ia berhasilmenghimpun
variasi vonetis sekitar 40.000 titik pentgamatan dan mengasilkan sebuah peta bahasa
jerman yang dsebut Deutscher Sprachatlas.
Ø
Ayatrohedi (1978: 31) penelitian itu hanya mengguankan empat
puluh kalimat sederhan sebagai alat penjaring keragaman fonetis, bukan
didasarkan pada penelitian lapangan ataupun pupuhan lapangan.
3.2. Perkwmbangan kajian Dialektologi di Perancis
Tahun 1875 ada anjuran dari
Gaston Paris agar emlakukan penelitian yang terperinci mengenai dialek-dialek diseluruh wilayah prancis.
Tahun 1880, J.L. Gilleron menyambut anjuran Gaston dengan melakukan penelitian didaearh Vinnaz, kemudian
dilanjutkan didaerah Rhone dengan
kajian fonetik. Tahun 1897 Gilleron dan
Edmon melakukan penelitian geografi diletak diseluruh wilayah Perancis.
Penelitian ini menghasilkan Atlas
Linguistique de la France.
Dalam perkembangannya
penelitian geografi dialek mazhab Hanya berkembang dibeberpa Negara saja antara
lain:
a. Swiss=Stalder.
b. Cekoslowakia=
Vazny.
c. Finlandia=
Lonnrot dan Castren.
d. Hungaria=
Zulnat.
e. Yunani=
Marius Kristenmen.
3.3. Perkembangan Dialektologi di India
Di India dilakukan pada
tahun 1927 yang dipimpin Gierson menghasilkan pemetaan-pemetaan bahasa di
India. Disini Geston berhasil
mengetahuai 179 bahasa dan 544 dialek.
3.4. Perkembangan Dialektologi di Amerika
Pemetaan bahasa amerika
dialakukan oleh guru-guru tidak tahu dengan pasti pelapalan mana yang dianggap
baku, yang seharusnya diajarkan pada siswa (1939).
3.5 Perkembangan Kajaian Dialektologi di Indonesia.
Jumlah penelitan di
Indonesia memang sudah bayak akan tetapi tidak sebanding dengan jumlah dialek
yang ada di Indonesia . diantaranya pada tahun 1990 baru 15 bukau hasil
penelitian geografi dialek yang telah diterbitkan dari 54 penelitianyang pernah
dilakukan Lauder (1993:31).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar