Wayang
adalah salah satu bentuk kebudayaan yang masih eksis sampai saat ini.
Seperti yang kita ketahui masih banyak
dalang yang berlomba-lomba untuk mencari ketenaran demi mengeksiskan wayang,
sebagai bentuk peninggalan nenek moyang, akan tetapi disatu sisi wayang mulai dilupakan
oleh masyarakat umum. Dalam dunia pewayangan, banyak sekali hal-hal yang tidak
bisa dilihat secara logika,seperti lahiranaya kurawa. akan tetapi itu adalah salah satu bentuk keunikan
ceritanya.
Tidak
terlepas dari masalah diatas, bahwa keunikan-keunikan itu ternyata memberikan
dampak pada masa sekarang ini. Tentunya dampak itu ada yang positif dan negatifnya.
Dantaranya dari segi positif dapat memberikan suatu pemikiran baru pada era
sekarang ini, akan tetapi disamping itu juga mash banyak yang kurang menerima
akan dampak itu. Kalau kita lihat kebelakang, lahirnya kurawa dan pandawa
terasa sulit untuk dipikir secara logika. Pandawa
terdiri atas Yudistira, Arjuna, Bima, Nakula dan Sadewa. Sadewa merupakan salah
satu putera kembar pasangan Madri dan Pandu.
Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar bernama Aswin, Sang Dewa pengobatan. Saudara kembarnya bernama Nakula, yang lebih besar darinya, memiliki saudara yang bernama Duryodana dan 99 adiknya yang merupakan anak dari Dretarastra yang tak lain adalah paman mereka, sekaligus Raja Hastinapura dengan nama kurawa. Memang dalam cerita itu terlihat gagah perkasa semua, akan tetapi apakah itu mungkin. Kalau kita pikirakan, tentunya banyak menimbulkan pertanyaan-pertanyaan,diantaranya apakah mungkin hal itu bisa terjadi, tentunya tidak mungkin kita teliti kembali wayang itu karena itu terlalu sulit. Akan tetapi hal itu juga ditiru dalam dunia moderen sekarang ini. Seperti kloning dan bayi tabung seperti yang ada sekarang ini. Tentunya kalau kita lihat seperti kloning, meski hal itu baru dilakukan di Negara-negara Amerika saja. Akan tetapi kalu kita
bandingkan, seperti lahirnya
padawa dan kurawa itu hampir sama prinsipnya denga kloning atau bayi tabung. Teknologi
kloning adalah merupakan teknologi kelanjutan
logis dari teknologi bayi tabung. Seperti halnya kloning teknologi bayi
tabung yang telah banyak dinegara-negara. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar bernama Aswin, Sang Dewa pengobatan. Saudara kembarnya bernama Nakula, yang lebih besar darinya, memiliki saudara yang bernama Duryodana dan 99 adiknya yang merupakan anak dari Dretarastra yang tak lain adalah paman mereka, sekaligus Raja Hastinapura dengan nama kurawa. Memang dalam cerita itu terlihat gagah perkasa semua, akan tetapi apakah itu mungkin. Kalau kita pikirakan, tentunya banyak menimbulkan pertanyaan-pertanyaan,diantaranya apakah mungkin hal itu bisa terjadi, tentunya tidak mungkin kita teliti kembali wayang itu karena itu terlalu sulit. Akan tetapi hal itu juga ditiru dalam dunia moderen sekarang ini. Seperti kloning dan bayi tabung seperti yang ada sekarang ini. Tentunya kalau kita lihat seperti kloning, meski hal itu baru dilakukan di Negara-negara Amerika saja. Akan tetapi kalu kita
Pada
prosedur kloning langkah awal yang dilakukan adalah dengan cara mengambil
seltelur yang telah diambil inti selnya. Kemudian inti sel telur digantikan
dengan sel dewasa. Setelah berkembang emnjadi sel-sel barau maka sel-sel yang terbentuk
ini dikembalikan kedalam rahim ibunya untuk dilanjutkan perkmabnagan
menjadi manusia atu mahluk baru.
Dengan
prosedur kloning ini maka akan dihasilkan janin manusia atau janin baru yang sepenuhnya akan menjadikan ge baru
sesuai dengan cirri khas yang baru sesuai dengan cirri dari sumber sel yang
intinya dimasukan kesel telur. Hal terahir darai prosedur kloning inilah yang membedakanya dengan proses bayi tabung,
janian yang dihasilkan masih membawa campuran cirri ibu dan cirri bapaknya seperti halnya janin-janin
pada umumnya, namun tidak demikian halnya dengan kloning.
Dengan
mengetahui fenomena itu tentunya sama dengan apa yang ada pada dunia pewayangan
itu, dimana tanpa melakukan hubungan tetapi bisa membauat suatu kehamilan.
Kalau kita lihat fenomena yang ada ternyata teknologi-teknologi semacam itu
sudah ada seak dulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar